Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana mengaku, pihaknya tak siap jika harus kehilangan kursi menteri di Kabinet Kerja. Ia meminta, agar Presiden Joko Widodo mempertimbangkan secara objektif jika ingin kembali melakukan perombakan kabinet.
"Enggak siap. Kita harus melihat secara objektif, Menteri Yuddy sebagai Menpan RB selama ini langkahnya sudah cukup bagus. Begitu pula Menteri Saleh Husin (Menteri Perindustrian)," kata Dadang saat dihubungi, Jumat (11/9).
Dadang memprediksi, dalam waktu dekat akan terjadi perombakan kabinet jilid dua. Hal itu menyusul masuknya Partai Amanat Nasional ke dalam barisan partai politik pendukung pemerintah.
"Memang ada sinyalemen seperti itu, PAN akan mendapat bagian (kursi menteri)," kata Dadang.
Meski demikian, ia optimistis, Presiden Jokowi tidak akan mengurangi jatah menteri yang berasal dari Hanura. Begitu pula jatah menteri lain yang berasal dari tiga parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir membantah adanya transaksi kursi kabinet untuk partainya setelah deklarasi dukungan untuk pemerintah.
Namun, Soetrisno melontarkan pernyataan agar setiap partai yang berada di jajaran pemerintah untuk tak hanya siap menerima jabatan, tetapi juga siap jumlah kursinya berkurang di kabinet.
"Ini bukan masalah legowo atau tidak, itu kewenangan presiden. Kalau diajak ya siap, kalau berkurang ya siap," kata Soetrisno usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9).
Sekretaris Fraksi PAN di DPR Teguh Juwarno sebelumnya menegaskan, dukungan yang diberikan PAN terhadap pemerintahan Jokowi-JK agar pemerintah bisa berjalan semakin solid dalam melawan krisis ekonomi saat ini. PAN tidak akan menyodorkan kadernya untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja.
"Jadi, PAN tidak dalam posisi menyodor-nyodorkan calon menteri, apalagi menekan Presiden," kata Teguh.
Menurut dia, hanya Presiden yang paling mengetahui kebutuhan kabinet saat ini. Sehingga, apakah diperlukan kembali perombakan kabinet atau tidak, hanya Presiden yang tahu. (Dani Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News