Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hampir 1 juta orang Indonesia pergi berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Hal tersebut berimbas pada hilangnya devisa negara.
Jokowi mengatakan, dengan jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri tersebut, ada sekitar Rp 170 triliun devisa lari ke negara lain.
"Kita kehilangan devisa karena bayarnya ke luar negeri, kehilangan devisa US$ 11,5 miliar, (sekitar) Rp 170 triliun hilang gara-gara berobat ke luar negeri," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6).
Baca Juga: Jadi Pahlawan Devisa, Industri Otomotif Nasional Gencar Dobrak Pasar Ekspor
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa kualitas dokter-dokter di Indonesia tidak kalah baik dengan dokter di luar negeri. Namun, Presiden mengakui bahwa dari sisi peralatan, rumah sakit di luar negeri masih lebih baik.
Menurutnya, masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri itu 60% berasal dari Jakarta, 15% dari Surabaya, dan sisanya dari kota-kota lain seperti Medan dan Batam. Dari jumlah tersebut, yang paling banyak dicari yaitu pengobatan kanker atau onkologi, ortopedi, gigi, hingga bedah kecantikan.
"Onkologi, kanker, ini ke luar negeri karena di sini dianggap mungkin peralatannya kurang baik. Ortopedi, ini tulang, sendi, otot. Gigi, urusan gigi saja ke luar negeri, dan ini ibu-ibu yang paling banyak, kecantikan dan bedah estetika, berarti ini operasi plastik banyak yang ke luar negeri," jelasnya.
Oleh karenanya, kehadiran rumah sakit canggih dan modern, lanjutnya, diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Ia menyebut seperti hadirnya Rumah Sakit (RS) Tzu Chi Hospital yang berlokasi di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Baca Juga: Gubernur BI Bertandang ke Rupiah Sea Garden
"Rp 170 triliun ilang gara-gara berobat ke luar negeri. sekarang stop. Sekarang pergi saja ke Tzu Chi Hospital. Masa sakit harus ke Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang. Dokter kita ngga kalah pinternya dengan mereka," ujarnya.