kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hadapi MEA, ratusan perusahaan konsolidasi di Bali


Sabtu, 06 Desember 2014 / 13:45 WIB
Hadapi MEA, ratusan perusahaan konsolidasi di Bali
ILUSTRASI. Tanah Seluas 87,90 Juta Meter Persegi pada 33 Ruas Jalan Tol Belum Bersertifikat. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/tom.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Hendra Gunawan

NUSA DUA. Ratusan pelaku pasar modal khususnya perusahaan tercatat, anggota bursa serta lembaga dan profesu penunjang pasar modal berkumpul dalam acara bertajuk CEO Networking 2014. Mereka tengah mempersiapkan diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di 2015.

"Kami berharap yang dibicarakan hari ini akan menambah pengetahuan dan dapat dijadikan acuan mempersiapkan kita semua menghadapi peluang dan tatangan MEA tahun depan," kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito dalam sambutannya, Sabtu (6/12).

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menambahkan saat ini pertanyaan paling sering terlontar soal kesiapan menghadapi MEA. "Sampai saat ini belum ada yang bisa menjawab pasti soal ini," ujarnya.

Menurutnya, ASEAN menjadi kekuatan tersendiri. Sebut saja total penduduk ASEAN mencapai sekitar 600 juta orang dan 40 % adalah orang Indonesia.

"Ini penting bagi kita dan berharap ASEAN besar karena pasar. Tetapi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi regional. MEA bertujuan dalam rangka mensejahterakan masyarakat di ASEAN," ujarnya.

Muliaman menuturkan di sejumlah negara ASEAN kini telah mulai mempersiapkan diri menghadapi MEA. Tengok saja, semisal Thailand dan Vietnam mulai mempersiapkan sumber daya manusia (SDM). "Di sejumlah pusat pelatihan tenaga kerja, mereka sudah memperkenalkan bahasa ASEAN," paparnya.

Ini yang ketinggalan dari Indonesia. Justru masih berkutat di pasar domestik. "Saya kira lebih fokus pada dalam negeri dan menomor duakan ke luar negeri," paparnya.

Cepat atau lambat, Indonesia bakal menemui tantangan menghadapi MEA. Saat arus perdagangan semakin terbuka.

Untuk itu, sejak dini semestinya Indonesia khususnya para pelaku usaha mempersiapkan diri. Beberapa syarat yang mesti dipenuhi menghadapi MEA antara lain, mempersiapakan capacity building pada sisi perekonomian supaya mempunyai daya saing, capacity goverment, dan capacity building.

Acara diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tercatat, lebih 300 emiten hadir dalam acara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×