Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil sekjen Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan, kegiatan belajar tatap muka (KBM) hanya bisa digelar di kawasan yang berstatus zona hijau Covid-19. Syarat itu mengacu pada SKB empat Menteri soal Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Depan.
Namun, syarat sebatas zona hijau dirasa Satriwan belum cukup. Sebaiknya, menurut dia, seluruh siswa dan guru harus melakukan swab test sebelum menggelar KBM tatap muka di tengah pandemi.
"Mestinya diawali dengan pelaksanaan tes swab bagi guru dan siswa, agar betul-betul aman dan bisa dideteksi dari mula, agar pencegahan Covid-19 bisa sedini mungkin," kata Satriwan dalam keterangan persnya, Selasa (17/11/2020).
Swab masal ini diharapkan menjadi acuan kelayakan murid dan guru untuk mengikuti KBM tatap muka. Jika dari hasil swab diketahui ada yang positif Covid-19, maka yang bersangkutan tak diperkenankan untuk ikut dalam KBM tatap muka.
Baca Juga: Biaya perawatan pasien corona tertinggi Rp 446 juta, lebih murah pencegahan
Untuk biaya swab test yang akan dilakukan, lanjut Satriwan, seharusnya dapat diakomodir oleh pemerintah. Bahkan jika perlu swab test dibebankan kepada dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang disalurkan pemerintah pusat. "Dana BOS bisa dialokasikan untuk pelaksanaan tes swab bagi guru. Syukur kalau Pemda juga sudah mengalokasikannya," tutup dia.
Sebelumnya, beberapa daerah berencana akan menggelar KBM tatap muka dalam waktu dekat. Salah satu wilayah yang serius akan melangsungkan rencana itu adalah kota Bekasi. Pemkot Bekasi sudah berkirim surat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkait rencana KBM tatap muka yang digelar Desember 2020 mendatang.
Namun, belakangan banyak pihak yang tak setuju rencana tersebut lantaran kota Bekasi masih berstatus zona merah Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Gelar KBM Tatap Muka, Guru dan Murid Diharapkan Swab Test"
Selanjutnya: Evaluasi umrah saat pandemi, Kemenag minta PPIU lakukan persiapan lebih komprehensif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News