kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Gubernur BI: Peran pembiayaan infrastruktur swasta bisa mengerek pertumbuhan 6,5%


Selasa, 09 Oktober 2018 / 11:07 WIB
Gubernur BI: Peran pembiayaan infrastruktur swasta bisa mengerek pertumbuhan 6,5%
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pemerintah mengajak para investor untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur di pertemuan tahunan IMF-World Bank.

Dengan begitu, pembiayaan infrastruktur nasional juga akan dikontribusi oleh pihak swasta dan tidak lagi berada bergantung kepada APBN.

Bahkan untuk memfasilitasi ini pemerintah mengadakan Forum Investasi Indonesia 2018 yang mengangkat paradigma baru dalam pembiayaan infrastruktur.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, kontribusi swasta dalam pembiayaan infrastruktur sejatinya bisa membawa keuntungan bagi ekonomi Indonesia.

Setidaknya dirinya mengatakan, ada tiga keuntungan utama yang bisa didapat Indonesia. Pertama, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah-panjang sebesar 6,5%. "Infrastruktur ini bisa mendorong kapasitas ekonomi 6,5% tentunya dengan ferorm yang lain," ungkapnya di Hotel Conrad, Selasa (9/10).

Kedua, dengan adanya dana swasta yang masuk baik dari investor dalam negeri atau asing, berpeluang bisa memperbaiki current account deficit (CAD). "Kalau infrastruktur dikembangkan pembiayaan swasta dan moda-moda lainnya yang dibiayai oleh asing ada pemasukan modal asing," tambah dia.

"Jadi ini adalah langkah-langkah konkret dari BI dan OJK untuk menurunkan CAD tapi tetap mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah-panjang," lanjut Perry.

Ketiga, masuknya dana swasta juga bisa memperkuat pasar keuangan dalam negeri. Sebab, masuknya dana lewat obligasi dan saham juga bisa memperluas kesempatan investor domestik dan internasional dalam berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.

Adapun nantinya pada Kamis, 21 Oktober nanti akan ada penandatanganan 21 proyek infrastruktur dengan nilai investasi mencapai Rp 200 triliun dengan pihak swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×