kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global


Selasa, 09 Oktober 2018 / 08:55 WIB
IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global
ILUSTRASI. Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) melihat, ekonomi dunia pada tahun ini mampu tumbuh sebesar 3,7%. Proyeksi ini turun dari laporan IMF sebelumnya pada Maret 2018 yang sebesar 3,9%.

Dengan proyeksi ini, IMF juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia bakal stagnan selama tiga tahun ini. Sebab, dari tahun 2017 hingga 2019, pertumbuhannya masing-masing 3,7%.

Chief economist IMF Maurice Obstfeld mengatakan, alasan downgrade ini adalah meningkatnya suku bunga dan ketidakpastian politik yang luas yang telah memicu gangguan dalam kebijakan perdagangan.

“Dampak dari kebijakan perdagangan dan ketidakpastian menjadi jelas di tingkat makroekonomi. Sementara bukti anekdotal terakumulasi pada kerusakan yang terjadi pada perusahaan,” kata Maurice di Bali, Selasa (9/10).

Oleh karena itu, ia mengingatkan, hal ini meningkatkan urgensi bagi pembuat kebijakan untuk bertindak.

Ia menjelaskan, pertumbuhan di Amerika Serikat (AS), didukung oleh paket fiskal yang prosiklis sehingga mempercepat pertumbuhan dan mendorong suku bunga AS lebih tinggi. Namun, pertumbuhan AS akan menurun lantaran stimulus fiskal berubah menjadi kebalikan meskipun ada momentum permintaan.

"Kami menurunkan prediksi pertumbuhan AS di tahun 2019 kami karena tarif yang baru-baru ini diberlakukan secara luas bagi berbagai impor dari China dan pembalasan China. Pertumbuhan 2019 yang diharapkan China juga diproyeksi turun," ujar dia

Sebab, ia melanjutkan, kebijakan domestik China cenderung untuk mencegah penurunan pertumbuhan lebih besar daripada yang diproyeksikan IMF. Hal ini memperpanjang ketidakseimbangan keuangan internal di China.

IMF memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS tahun ini 2,9% dan tahun depan hanya 2,5%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi China diramal mencapai 6,6% tahun ini dan 6,2% tahun depan.

Pada outlook ekonomi Juli lalu, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai 2,9% tahun ini dan 2,7% tahun depan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi China diprediksi mencapai 6,6% tahun ini dan 6,4% tahun depan.

Maurice mengatakan, hambatan perdagangan yang lebih tinggi juga memperlambat penyebaran teknologi dan menurunkan produktivitas dan kesejahteraan di banyak negara. Adapun pembatasan impor cenderung menghasilkan barang-barang yang lebih mahal yang memukul negara dengan pendapatan rendah.

"Pemerintah memiliki amunisi fiskal dan moneter lebih sedikit daripada ketika krisis keuangan global pecah sepuluh tahun yang lalu,” ujarnya.

Selain itu, IMF juga mengurangi perkiraan pertumbuhan untuk emerging market and developing economies masing-masing -0,2% untuk tahun ini dan -0,4% untuk tahun depan. Hal ini karena suku bunga yang lebih tinggi yang membuat utang negara lebih mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×