kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BI Kantongi SBN Rp 1.450 Triliun, akan Digunakan untuk Operasi Moneter


Rabu, 25 Januari 2023 / 17:22 WIB
BI Kantongi SBN Rp 1.450 Triliun, akan Digunakan untuk Operasi Moneter
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, saat ini BI telah mengantongi surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1.450 triliun. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, saat ini BI telah mengantongi surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1.450 triliun. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, SBN yang dimiliki BI akan digunakan untuk operasi moneter. 

"SBN yang dimiliki BI sebesar Rp 1.450 triliun dan tentu saja akan kami gunakan untuk operasi moneter," tutur Perry saat menjawab pertanyaan media, belum lama ini. 

Baca Juga: Bos BI: Sebagian Dana Burden Sharing Digunakan untuk Biayai Subsidi Jaga Inflasi

Operasi moneter yang dilakukan BI salah satunya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Terlebih, pada saat ini masih ada ketidakpastian yang menyelimuti global. 

Namun, Perry tetap optimistis nilai tukar rupiah akan menguat atau mengalami apresiasi. Ini juga dengan langkah yang dilakukan oleh BI, yaitu operation twist. 

Operasi ini dilakukan dengan menjual SBN jangka pendek untuk menaikkan imbal hasil SBN jangka pendek. Dengan demikian, investor asing akan masuk. 

Langkah ini terbukti. Sejak Desember 2022 hingga Januari 2023, Perry mencatat sudah ada arus modal asing masuk sekitar US$ 4,6 miliar. 

Baca Juga: Gubernur BI Beberkan Dua Skenario Titik Tengah Pertumbuhan EkonomI Indonesia di 2023

Perry mengatakan dirinya tidak menjual SBN jangka panjang karena ia melihat para investor sudah mulai masuk ke SBN jangka panjang. 

"Itu yang dilakukan dengan SBN yang ada. Memancing arus modal asing masuk, dengan demikian rupiah akan mengalami apresiasi," tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×