kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI janjikan suku bunga tetap rendah sampai inflasi meningkat


Kamis, 03 Desember 2020 / 12:12 WIB
Gubernur BI janjikan suku bunga tetap rendah sampai inflasi meningkat
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berjanji kalau suku bunga acuan di tahun depan bakal masih rendah. Saat ini suku bunga kebijakan BI berada di level 3,75%.

“Terendah sepanjang sejarah. Suku bunga akan tetap rendah sampai dengan muncul tanda-tanda tekanan inflasi meningkat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (3/12) dalam Pertemuan Tahunan BI 2020.

Dengan tren suku bunga yang rendah tersebut, likuiditas juga tetap longgar untuk mendukung penyaluran kredit perbankan. BI telah melakukan injeksi likuiditas atau quantitiative easing (QE) hingga Rp 682 triliun atau 4,4% dari PDB.

Perry bahkan menyebut, kalau stimulus moneter tersebut merupakan yang paling jumbo diantara negara-negara emerging market lainnya.

Baca Juga: BI optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 tembus hingga 5,8%

Untuk itu, ia tak bosan untuk mengingatkan perbankan untuk segera menurunkan suku bunganya dan menyalurkan kredit. Menurutnya, ini merupakan bagian yang perlu dilakukan perbankan dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Selain hadir dengan stimulus moneter tersebut, bank sentral juga hadir dengan stimulus makroprudensial. Bahkan, BI juga berusaha untuk mendukung digitalisasi ekonomi dan sistem keuangan, pendalaman pasar keuangan, pengembangan ekonomi syariah dan UMKM serta kebijakan inti dan transformasi lembaga.

“BI akan senantiasa terus mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, berkoordinasi erat dengan pemerintah dan KSSK, serta tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tandasnya.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor melemah 0,09% ke Rp 14.177 per dolar AS pada Kamis (3/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×