kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Groundbreaking pabrik baterai, Jokowi: Era kejayaan komoditas bahan mentah berakhir


Rabu, 15 September 2021 / 10:46 WIB
Groundbreaking pabrik baterai, Jokowi: Era kejayaan komoditas bahan mentah berakhir
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyaksikan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik baterai untuk kendaraan listrik.

Pabrik baterai tersebut adalah milik PT HKML Battery Indonesia yang terletak di Karawang New Industrial City. Kehadiran pabrik tersebut diungkapkan Jokowi menunjukkan keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi.

"Era kejayaan komoditas bahan mentah sudah berakhir dan kita harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas untuk masuk ke industrialisasi menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi," kata Jokowi saat menyaksikan groundbreaking pabrik, Rabu (15/9).

Jokowi mengungkapkan bahwa strategi Indonesia saat ini adalah untuk keluar dari jebakan pengekspor bahan mentah. Indonesia juga menargetkan untuk melepaskan ketergantungan pada produk impor.

Hal itu dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan. Sehingga nantinya dapat memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi yang semakin tinggi.

Berdirinya pabrik baterai bagi kendaraan listrik juga disampaikan Jokowi menunjukkan pemanfaatan potensi Indonesia. Indonesia saat ini memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Baca Juga: Jokowi dorong perguruan tinggi fasilitasi pengembangan talenta mahasiswa

"Dengan potensi yang luar biasa itu, saya yakin 3 (hingga) 4 tahun ke depan melalui manajemen pengelolaan yang baik, Indonesia akan bisa menjadi produsen utama produk barang jadi berbasis nikel seperti baterai litium, baterai listrik, baterai kendaraan listrik," ungkap Jokowi.

Hilirisasi industri nikel akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara signifikan. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu bilang jika diolah dengan sel baterai, nilainya bisa meningkat sampai 7 kali lipat, dan jika diolah menjadi mobil listrik maka nilai tambahnya akan meningkat 11 kali lipat.

Oleh karena itu pengembangan industri baterai juga akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi. Sebagai informasi, nilai investasi pabrik yang baru dibangun tersebut mencapai US$ 1,1 miliar.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan dan memberikan pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik," jelasnya.

Pemerintah juga akan terus menggulirkan reformasi struktural . Hal itu untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan kepada pelaku usaha, para investor untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Selanjutnya: Beredar nama calon panglima TNI meski presiden belum kirimkan surat ke DPR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×