CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jokowi dorong perguruan tinggi fasilitasi pengembangan talenta mahasiswa


Selasa, 14 September 2021 / 21:24 WIB
Jokowi dorong perguruan tinggi fasilitasi pengembangan talenta mahasiswa
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Pertemuan Majelis Rektor Indonesia di Universitas Sebelas Maret, Solo, jawa Tengah, Senin (13/9).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo mendorong universitas memfasilitasi pengembangan talenta mahasiswa.

Hal itu berkaitan dengan perkembangan yang terjadi secara global saat ini. Sehingga pendidikan tinggi dituntut untuk mengubah pola-pola lama agar dapat mengatasi perubahan dunia yang terjadi.

"Jangan mahasiswa itu dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas. Fasilitasi mahasiswa sebesar-besarnya untuk mengembangkan talentanya yang belum tentu sesuai dengan pilihan program studi, jurusan, maupun fakultas. Karena kita ingat, pilihan studi jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta. Dan ketidakcocokan itu kadang-kadang terasa saat kuliah," ucap ujar Jokowi saat memberi sambutan pada Pertemuan Majelis Rektor Indonesia, Senin (13/9).

Bahkan Jokowi menyebutkan bahwa seseorang bisa berkarir jauh dari ilmu yang didapatkannya pada masa kuliah. Ia mencontohkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang berlatar belakang lulusan Teknik Fisika Nuklir dan bekerja sebagai bankir hingga menjadi Menkes saat ini.

Baca Juga: Kemendikbudristek dorong pelajar tetap berprestasi di tengah pandemi

Lebih lanjut Jokowi kembali mengingatkan bahwa saat ini kita sedang berada pada transisi perubahan besar dunia yang harus diantisipasi bersama. Untuk itu, mahasiswa harus memahami banyak hal untuk mengatasi perubahan yang terjadi.

"Mahasiswa harus paham semuanya, paham matematika, paham statistika, paham ilmu komputer, paham bahasa. Dan bahasa itu bukan bahasa Inggris saja, tapi juga bahasa coding," terangnya.

Jokowi bilang seorang mahasiswa tidak perlu pindah program studi, jurusan, dan fakultas. Tetapi perlu kesempatan untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. "Ini yang harus kita fasilitasi. Perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus,” jelas Jokowi.

Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mendorong agar mahasiswa dapat belajar kepada banyak pihak. Termasuk Pada pelaku industri.

Selanjutnya: Bantuan kuota data internet, Nadiem: Semoga membantu meringankan beban orang tua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×