kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Golkar desak pemerintah tambah dana infrastruktur


Sabtu, 09 November 2013 / 11:08 WIB
Golkar desak pemerintah tambah dana infrastruktur
ILUSTRASI. Film The Black Phone, yang dibintangi Ethan Hawke merupakan film horor terbaru di tahun 2022 yang wajib ditonton para penikmat film horor.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Partai Golkar mempertanyakan keseriusan pemerintah membenahi sektor infrastruktur nasional. Sebab, meski sudah berkali-kali mengakui infrastruktur sebagai masalah serius, namun anggaran yang dialokasikan tidak sesuai kebutuhan.

“Kita mempertanyakan keseriusan pemerintah membenahi infrastruktur yang merupakan kebutuhan mendasar saat ini. Bagaimana ekonomi ke depan lebih baik kalau infrastruktur tidak dibenahi. Tidak hanya mempersulit masyarakat, para pelaku usaha juga akan terus dirugikan,” ujar Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar Harry Azhar Azis di Jakarta, Sabtu (9/11).

Harry mendesak pemerintah agar memikirkan kembali alokasi dana untuk infrastruktur. Bila perlu, anggaran di sektor lain yang dinilai tidak mendesak, dialihkan saja untuk pembangunan infrastruktur.

“Pemerintah harus serius. Harusnya anggaran infrastruktur itu minimal 30%. Dana di sektor lain yang tidak terlalu penting, atau masih bisa ditunda, dialihkan saja untuk infrastruktur,” tegas dia.

DPR dan Pemerintah telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2014 menjadi UU pada Jumat (25/10). Dalam APBN 2014 tersebut ditetapkan, belanja negara Rp 1.842,49 triliun. Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.249,94 triliun dan transfer ke daerah Rp 592,55 triliun. Defisit anggaran ditetapkan sebesar 1,69% terhadap produk domestik bruto.

Ironisnya, khusus belanja pusat, masih didominasi subsidi untuk energi yang mencapai Rp 282,10 triliun. Selain itu, juga biaya gaji pegawai, pembayaran utang, beban bunga, serta belanja barang.

Sedangkan anggaran infrastruktur hanya sebesar Rp 188,7 triliun, naik sedikit saja dari tahun ini sebesar Rp 184,3 triliun. Selain itu, juga ada dana optimalisasi sebesar Rp 27 triliun yang disebar melalui beberapa kementerian dan lembaga.

Masalahnya lainnya, tambah Harry, tak hanya alokasi anggaran yang rendah, selama ini pemerintah juga lemah dalam menyerap anggaran. Bahkan realisasi anggaran infrastruktur hanya mencapai 70% dari target. Karena itu, diperkirakan, tahun depan pertumbuhan infrastruktur tetap kecil.

Partai Golkar sendiri telah memastikan komitmennya untuk mengawal realisasi APBN 2014 agar benar-benar dinikmati rakyat. Anggaran itu harus dikawal agar tidak salah guna atau dikorupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×