kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Godok Insentif untuk Family Office, Wamenkeu: Kita Harus Kompetitif


Rabu, 15 Januari 2025 / 12:15 WIB
Godok Insentif untuk Family Office, Wamenkeu: Kita Harus Kompetitif
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan tengah menyiapkan insentif yang lebih kompetitif saat pembentukan family office. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/Spt.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyiapkan insentif yang lebih kompetitif saat pembentukan Family Office.

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menekankan bahwa insentif tersebut juga perlu dibahas bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk menentukan insentif apa yang pas untuk diberikan.

"Insentif apa yang sedang kita pikirkan sedang digodok. Mungkin ini hal-hal yang sebenarnya perlu pembahasan juga sama DEN. Kira-kira struktur insentif apa yang pas. Intinya kan kita juga harus kompetitif," ujar Thomas dalam acara IDN Times: Menavigasi Ekonomi Global, Strategi untuk 2025, Rabu (15/1).

Baca Juga: Luhut Ingin Family Office Mulai Jalan Februari 2025, akan Ajukan Usul ke Prabowo

Menurutnya, insentif yang ditawarkan Indonesia harus dirancang secara kompetitif, dengan mengacu pada standar yang berlaku secara global.

"Ada standar-standar tertentu yang di luar negeri. Jadi insentif itu harus lebih kompetitif," katanya.

Ia juga menilai pentingnya kepastian hukum dalam pengembangan Family Office di Indonesia.

Baca Juga: Manajer Investasi Sulit Bangun Family Office di Indonesia, Ini Sejumlah Tantangannya

Meski pembahasan mengenai Family Office masih dalam tahap awal, kata Thomas, kejelasan regulasi menjadi tantangan utama untuk menarik minat pelaku usaha dan investor.

"Ini kembali lagi insentif versus regulatory framework-nya. Yang saya pelajari itu sangat penting regulatory atau hukumnya itu harus jelas bahwa family office dimanapun itu mempunyai kepastian hukum yang sangat penting. Itu menjadi menurut saya tantangan," imbuh Thomas.

Selanjutnya: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2024 Mencapai US$ 31,04 Miliar

Menarik Dibaca: 5 Film Romantis Tentang LDR Wajib Ditonton Pasangan Jarak Jauh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×