kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   -909,31   -100.00%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gerindra Fokus Implementasi Wajib Belajar 12 tahun


Minggu, 26 Januari 2014 / 22:00 WIB
ILUSTRASI. Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menambah Daya Listrik?


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA.Kualitas pendidikan di Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan meningkatkan pendidikan tanah air dari segi kualitas, keterjangkauan, dan kesejahteraan guru.

Anggota Dewan Pakar Gerindra Endang S. Tohari memaparkan, Gerindra melalui program aksi di bidang pendidikan berupaya memperkuat karakter bangsa berkepribadian Pancasila, jujur, disiplin, toleransi terhadap suku, agama, dan ras melalui pendidikan.

Pertama, Gerindra akan memastikan anak-anak Indonesia mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui wajib belajar 12 tahun. Memang mulai 2013 lalu, pemerintah mulai merintis program wajib belajar 12 tahun melalui program pendidikan menengah universal (PMU). Tapi program ini belum menyeluruh, dan sebagian daerah sudah dan belum menerapkan.

Sejalan dengan itu, Gerindra ingin memastikan pendidikan gratis, bebas dari berbagai iuran. "Menghapus pajak buku pelajaran sehingga sekolah gratis," katanya.

Gerindra memandang pergantian buku pelajaran setiap tahunnya juga memberatkan sekolah. Padahal, baik isi maupun metode pembelajaran dalam setiap buku pelajaran sama, hanya berganti tampilan yang berbeda setiap tahun. Untuk itu, di kepemimpinan Gerindra nantinya tidak akan ada pergantian buku pelajaran.

Kedua, Gerindra menawarkan pendidikan jarak jauh melalui internet. Khususnya untuk daerah yang kekurangan tenaga pendidik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Untuk mendukung program ini, Gerindra akan memastikan setiap sekolah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung, diantaranya komputer. Mengingat masih banyak sekolah yang minim fasilitas dan sarana.
Ke depan, partai nomor urut keenam peserta pemilihan umum (pemilu) 2014 ini membuat terobosan dengan memperbanyak pendirian sekolah kejuruan seperti di bidang pertanian, kehutanan, dan maritim. Serta pendirian balai latihan kerja.

Tujuannya agar menghasilkan lebih banyak lulusan atau ahli di bidang tersebut. "Banyak hasil-hasil penelitian di bidang pertanian yang mubazir. Sementara petani di luar sana banyak yang membutuhkan," lanjutnya.

Terakhir, Gerindra akan memberikan penghargaan sebesar-besarnya bagi para cendekiawan dan pelajar Indonesia di luar negeri agar mau mengabdi untuk bangsa dan negara.

Wakil Ketua Umum Gerindra bidang Kesejahteraan Rakyat, Sumarjati Arjoso melihat program pendidikan Gerindra bukan sesuatu yang mustahil dilaksanakan. "Soal pendidikan ini memang harus diperhatikan secara seksama," ujarnya

Permasalahan lain yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia adalah masih adanya kesenjangan antara pendidikan di Jawa dan luar Jawa. Terutama menyangkut kompetensi tenaga pengajar. "Di Nusa Tenggara Barat ada guru tingkat Sekolah Menengah Atas yang pendidikannya hanya sarjana muda," katanya.

Gerindra berpandangan dengan anggaran pendidikan yang besar yakni 20% dari APBN. Permasalahan seharusnya sudah terselesaikan. Nah, Gerinda menjanjikan optimalisasi anggaran ini sepenuhnya mengatasi masalah pendidikan. Semoga bukan angin surga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×