Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Konflik yang kembali memanas antara Iran dan Israel diperkirakan akan berdampak pada cadangan devisa Indonesia.
Menurut Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, ketegangan geopolitik ini kemungkinan akan menyebabkan penurunan cadangan devisa Indonesia pada bulan Oktober.
Baca Juga: Asing Tinggalkan Pasar Modal Indonesia, Rupiah Aman?
"Selain karena pasar yang fluktuatif, tensi geopolitik yang meningkat membuat investor global merasa cemas dan sementara waktu menarik investasinya dari Indonesia," kata Myrdal kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10).
Selain faktor geopolitik, kondisi pasar keuangan Indonesia juga akan dipengaruhi oleh data dari Amerika Serikat dan kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: BI Prediksi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Capai 0,1%-0,9% PDB di 2024
Myrdal menjelaskan bahwa karena tidak ada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dari The Fed pada Oktober, nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif, dengan potensi mencapai level resistensi Rp 15.620 per dolar AS.
Myrdal juga memproyeksikan cadangan devisa Indonesia pada Oktober akan mencapai US$ 143,2 miliar, lebih rendah dibandingkan perkiraan pada September 2024 yang diperkirakan meningkat menjadi US$ 153,2 miliar.
Baca Juga: Emas Dorong Cadangan Devisa RI Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Sebagai catatan, cadangan devisa pada September diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan Agustus, yang tercatat sebesar US$ 145,4 miliar.
Di akhir tahun 2024, cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 153,8 miliar dengan asumsi nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.106 per dolar AS.
Selanjutnya: Miliarder Ini Menghadapi Tuduhan Kekerasan Seksual di Kanada
Menarik Dibaca: Ini Daftar Promo Zalora x OVO Berlaku Hingga Akhir Oktober 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News