kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Genjot realisasi investasi, BKPM ingin lebih fokus


Senin, 31 Juli 2017 / 17:11 WIB
Genjot realisasi investasi, BKPM ingin lebih fokus


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama semester I tahun ini sebesar Rp 336,7 triliun dari target investasi sebesar Rp 678,8 triliun. Dengan jumlah tersebut, maka realisasi investasi mencapai 49,6% dari target.

Untuk menggenjot realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 678,8 triliun, Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan bahwa pihaknya ingin lebih fokus langsung ke targetnya, baik target investor maupun negaranya. Sebelumnya, BKPM menggunakan pendekatan roadshow ke negara-negara calon investor untuk memasarkan investasi.

Pemasaran atau promosi ke luar negeri sendiri tetap akan dilakukan oleh BKPM, tetapi, menurut Azhar sifatnya akan lebih terfokus ke sektornya, yaitu bidang-bidang usaha yang menjadi prioritas.

“Tentu persiapan harus lebih matang. Negara dan investor yang dituju juga akan lebih fokus, sehingga akan banyak didapatkan investasi yang berkualitas, yang memang datang karena kita butuhkan,” kata Azhar kepada KONTAN, Senin (31/7).

Ia menjelaskan, sektor yang dimaksud antara lain adalah sektor yang mendorong ekspor, substitusi impor, menyerap banyak tenaga, dan yang memberikan nilai tambah, “Yaitu processing bahan baku yang tersedia di dalam negeri, pengembangan pariwisata, infrastruktur termasuk pembangkit tenaga listrik,” ujarnya.

Senada, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga mengatakan bahwa dalam upaya memasarkan investasi, pendekatan BKPM sudah targeted, "Tidak lagi seperti dulu, banyak seremonial dan lain-lain, jadi mengutamakan pada proyek-proyek besar yang memang sudah siap untuk ditawarkan," kata dia.

Lebih lanjut, menurut Himawan, dalam rangka mengejar realisasi ini, pihaknya akan melihat stok yang sudah ada di dalam pipeline, yaitu proyek mana yang bisa dipercepat realisasinya. Pasalnya, mungkin proyeknya sendiri cepat dan strategis, tapi ada kendala dalam pelaksanaannya.

"Itu kalau kami bantu selesaikan, kalau nilainya besar akan menyumbang ke realisasi investasi. Yang sudah ada di dalam pipeline dilihat permasalahannya dan dibantu," ucapnya.

Dari realisasi PMDN dan PMA semester I sendiri yang sebesar Rp 336,7 triliun, catatan realisasi PMA adalah sebesar Rp 206,9 triliun atau naik 5,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara PMDN tercatat sebesar Rp 129,8 triliun atau naik 26,5% dari periode sama di 2016 yang sebesar Rp 102,6 triliun. Apabila dilihat secara triwulanan, realisasi investasi di triwulan II tahun ini tercatat sebesar Rp 109,9 triliun atau tumbuh 12,4% dari triwulan I yang sebesar Rp 97 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×