Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memasarkan proyek investasi senilai Rp 53,1 triliun yang terletak di sekitar Jembatan Suramadu.
Proyek tersebut terutama yang berada di dua lokasi kawasan yakni Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM).
Deputi Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga menyampaikan, dengan masuknya investasi ke wilayah Suramadu ini dapat semakin meningkatkan realisasi investasi dari Provinsi Jawa Timur.
“Jawa Timur merupakan salah satu kontributor utama yang selalu masuk lima besar lokasi realisasi investasi nasional,” katanya dalam Suramadu Investment Gathering di kantor BKPM, Senin (31/7).
Dari data BKPM periode Januari –Juni 2017, Provinsi Jawa Timur berada di posisi ketiga dengan nilai investasi mencapai Rp 33,9 triliun atau 10,1% dari total investasi yang masuk. Jawa Timur berada di bawah Jawa Barat Rp 54,1 triliun (16,1%) dan DKI Jakarta Rp 49 triliun (14,6%).
Himawan menyatakan, GDP di Madura sendiri adalah 4%. Sementara GDP per capita-nya 43%.
Ia memaparkan, proyek-proyek yang ditawarkan oleh BPWS dalam Suramadu Investment Gathering di antaranya, Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan dengan lahan 250 hektar dan estimasi nilai investasi mencapai Rp 17,2 triliun, Jalan Tol sepanjang 15,3 kilometer yang terletak di lokasi KKJSM dengan nilai investasi mencapai Rp 2,6 triliun, kawasan industri di Labang dengan luasan lahan 284 hektar dengan nilai investasi Rp 17,5 triliun, kemudian Kawasan Industri di Klampis seluas 356,7 hektar dengan perkiraan nilai investasi Rp 6,6 triliun.
Selain itu, ditawarkan pula dua proyek CBD (Central Business District) dengan nilai investasi total Rp 4,5 triliun, kemudian dua proyek perumahan dengan total estimasi nilai investasi Rp 4 triliun, selanjutnya pengembangan wilayah pantai untuk pariwisata dengan luas lahan 18,5 hektar senilai Rp 662 miliar, serta dua rest area seluas total 40 hektare dengan total nilai investasi Rp 150 miliar.
Caretaker Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu Herman Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan wilayah Suramadu.
“APBN tidak bisa biayai pembangunan yang ada di Suramadu, jadi kami undang para investor untuk ikut membangun,” katanya.
Sementara, Assisten Gubernur II Pemerintah Provinsi Fattah Jasin menilai bahwa pengembangan wilayah Suramadu menjadi salah satu prioritas utama bagi Provinsi Jawa Timur. “Pengembangan wilayah tersebut diharapkan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur pada umumnya serta secara khusus bermanfaat bagi masyarakat Madura,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News