kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BKPM: Pilih proyek besar tarik minat investor


Senin, 31 Juli 2017 / 16:40 WIB
BKPM: Pilih proyek besar tarik minat investor


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kepala Deputi Promosi Investasi Badan Koordinasi Pengelolaan Modal (BKPM) Himawan Hariyoga Djojokusumo mengatakan, untuk mengejar target realisasi investasi 2017, pihaknya akan menggunakan model Pipeline untuk menarik investor asing.

Cara ini dianggapnya paling efektif dan efisien. Ia pun mengatakan telah menghitung dengan ketersediaan anggaran. "Tidak mungkin kalau roadshow, kan kita juga mencocokkan dengan anggaran," ujarnya di Gedung BKPM Gatot Subroto pada Senin (31/7).

Menurutnya, jika menggunakan roadshow di pertengahan tahun ini maka akan menghabiskan biaya negara. Apalagi jika harus mengunjungi beberapa negara sekaligus untuk menawarkan proyek. Oleh sebab itu, BKPM menggunakan saluran pemerintah di luar negeri untuk mengadakan pertemuan-pertemuan dengan negara yang mungkin menjadi calon investor.

"Kita kan ada perwakilan di tiap negara, nanti bisa minta bantuan perwakilan di sana untuk menawarkan proyek-proyek kita," jelasnya lagi.

Ke depan, investasi yang akan ditawarkan oleh Indonesia tidak akan seperti proyek yang pernah ditawarkan sebelumnya. Himawan menilai cara kemarin kurang efektif dan tidak tersegmentasi dengan baik.

Ia mengatakan pihak BKPM kini benar-benar akan menawarkan proyek-proyek besar yang benar-benar akan terealisasi. "Kalau terealisasi dan berjalan kan investasi akan masuk banyak, jadi kita kejar target proyek yang seperti itu," ujarnya.

Namun, meski begitu, proyek yang disebut besar dan dapat terealisasi tersebut pada kenyataannya banyak yang belum siap. Himawan mencontohkan infrastruktur misalnya.

Untuk infrastruktur yang IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana dan siap ditawarkan saja masih sedikit yang lengkap datanya, belum lagi untuk sektor lainnya. Untuk itu, ke depan, BKPM berencana bekerja sama dengan pengelola kawasan perihal kesiapan data agar siap ditawarkan ke investor.

"Kita masih kejar yang punya proyek, pengelola kawasan, dan instansi terkait. Pengelola itu kan punya data, jadi bisa menjelaskan dengan baik kebutuhan daerahnya membutuhkan apa saja dan bisa membantu kesiapan (data)," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×