Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan percepatan tanam padi untuk menggenjot produksi beras.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pada Desember 2023 telah dilakukan penanaman padi di lahan seluas 1,5 juta hektare dan pada Januari 2023 seluas 1,7 juta hektare. Direncanakan pada Februari akan ada penanaman seluas sekitar 1 juta hektare sampai 1,5 juta hektare.
Amran menambahkan pada saat ini dilakukan percepatan tanam di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Percepatan tanam juga dilakukan di luar Jawa, yakni di Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga: Pemerintah Beberkan Sejumlah Alasan Penyebab Kelangkaan Beras
Amran menjelaskan sejumlah strategi peningkatan produksi beras. Pertama, Kementan bersama stakeholder terkait akan melakukan pengairan sawah-sawah dari sungai besar seperti Sungai Bengawan Solo dan Sungai Cimanuk.
Kedua, Kementan juga akan melakukan optimalisasi lahan rawa. Sebelumnya penanaman di lahan rawa sebanyak satu kali, akan ditingkatkan menjadi dua kali sampai tiga kali masa tanam.
Ketiga, Kementan memberikan insentif benih gratis kepada petani yang ingin melakukan perluasan areal tanaman padi atau jagung.
Keempat, Kementan mendorong tambahan anggaran pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun untuk direalisasikan.
"Kita tingkatkan produksi. Produksi mutlak kita tingkatkan kalau ingin menurunkan harga beras," ujar Amran di Kompleks Istana Presiden, Selasa (13/2).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan pupuk subsidi sebanyak 4,7 juta ton. Pupuk tersebut siap disalurkan untuk mendukung musim tanam pertama.
"Insya Allah kalau pupuk lancar, produksi beras akan lancar," ucap Rahmad.
Baca Juga: Bulog Jajaki Pendekatan G to G untuk Impor 200 Ribu Ton Beras dari Thailand
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, pihaknya akan membantu irigasi pengairan sawah seluas 500.000 hektare di Pulau Jawa dan 500.000 hektare di luar Pulau Jawa. Hal tersebut agar penanaman lebih efisien dan efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News