kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,30   1,66   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelontorkan stimulus, pemerintah berharap geliat ekonomi tetap kuat


Selasa, 25 Februari 2020 / 19:48 WIB
Gelontorkan stimulus, pemerintah berharap geliat ekonomi tetap kuat
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengumumkan akan menyalurkan stimulus fiskal yang berasal dari APBN untuk perekonomian sekitar Rp 10 triliun. Stimulus disalurkan untuk sejumlah sektor ekonomi yang terpengaruh wabah virus corona alias Covid-19, serta memastikan daya beli masyarakat terjaga. 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, stimulus fiskal ini bertujuan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak ikut tertekan dalam di tengah prospek perlambatan ekonomi global. 

Baca Juga: Ini Jurus Moneter dan Fiskal untuk Mengungkit Ekonomi

“Ini adalah satu set, satu paket langkah-langkah yang dipikirkan pemerintah. Dengan harapan gerak ekonomi tidak ikut turun drastis,” kata Suahasil saat ditemui di Gedung DPD RI, Selasa (25/2). 

Stimulus pada sektor pariwisata, misalnya, diharapkan dapat menyeimbangkan potensi penurunan akibat berkurangnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) secara signifikan pada tahun ini. 

Stimulus tersebut dalam bentuk diskon harga tiket pesawat untuk 10 destinasi wisata utama, insentif untuk maskapai penerbangan dan agen perjalanan yang mendatangkan wisman, hingga kebijakan skema bebas pajak hotel dan restoran selama periode tertentu di 10 destinasi wisata tersebut. 

“Jadi kita harapkan kegiatan ekonomi tidak turun, perekonomian berputar terus seperti hotel tetap bisa beroperasi, penerbangan juga tetap bisa beroperasi dan sebagainya sehingga kita berharap itu bisa menggantikan potensi penurunan ekonomi yang berimbas ke Indonesia,” sambung Suahasil. 

Geliat ekonomi yang tetap kuat melalui rangkaian stimulus tadi, kata Suahasil, sangat penting untuk memastikan penerimaan negara ke depan juga tak tertekan terlalu dalam. 

Ia menyadari, imbas dari perlambatan ekonomi global sangat besar pada penerimaan seperti yang telah tercermin dari kondisi tahun lalu. 

Tambah lagi, wabah Covid-19 berpotensi menghambat kinerja produksi industri dan berdampak pada setoran perpajakan industri tersebut nantinya. “Perusahaan-perusahaan di sini juga harus melakukan penyesuaian. Kita (pemerintah) sambil memastikan agar perekonomian Indonesia jangan sampai turun sebanyak itu,” kata Suahasil. 

Suahasil mengatakan, kombinasi stimulus fiskal dan moneter yang dikeluarkan saat ini diharapkan efektif menangkal pelemahan geliat perekonomian sehingga kinerja APBN dan pertumbuhan ekonomi tetap sesuai proyeksi pemerintah. 

Baca Juga: Pemerintah gelontorkan Rp 10 triliun untuk selamatkan ekonomi dari efek corona

“Kita berusaha memastikan kegiatan ekonomi ada dan berjalan terus. Stimulus dari sisi fiskal, sisi moneter, dan reformasi struktural kita lakukan supaya Indonesia tetap pada jalurnya mencapai pertumbuhan,” tandas Suahasil. 

Per Januari, kinerja penerimaan negara mengalami kontraksi 4,6% yoy atau hanya mencapai Rp 103,7 triliun. Penerimaan perpajakan turun 6% yoy atau baru terkumpul Rp 84,7 triliun dari target tahun ini Rp 1.865,7 triliun. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hanya tumbuh 2,3% yoy atau mencapai Rp 19 triliun sepanjang Januari lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×