Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
Geliat ekonomi yang tetap kuat melalui rangkaian stimulus tadi, kata Suahasil, sangat penting untuk memastikan penerimaan negara ke depan juga tak tertekan terlalu dalam.
Ia menyadari, imbas dari perlambatan ekonomi global sangat besar pada penerimaan seperti yang telah tercermin dari kondisi tahun lalu.
Tambah lagi, wabah Covid-19 berpotensi menghambat kinerja produksi industri dan berdampak pada setoran perpajakan industri tersebut nantinya. “Perusahaan-perusahaan di sini juga harus melakukan penyesuaian. Kita (pemerintah) sambil memastikan agar perekonomian Indonesia jangan sampai turun sebanyak itu,” kata Suahasil.
Suahasil mengatakan, kombinasi stimulus fiskal dan moneter yang dikeluarkan saat ini diharapkan efektif menangkal pelemahan geliat perekonomian sehingga kinerja APBN dan pertumbuhan ekonomi tetap sesuai proyeksi pemerintah.
Baca Juga: Pemerintah gelontorkan Rp 10 triliun untuk selamatkan ekonomi dari efek corona
“Kita berusaha memastikan kegiatan ekonomi ada dan berjalan terus. Stimulus dari sisi fiskal, sisi moneter, dan reformasi struktural kita lakukan supaya Indonesia tetap pada jalurnya mencapai pertumbuhan,” tandas Suahasil.
Per Januari, kinerja penerimaan negara mengalami kontraksi 4,6% yoy atau hanya mencapai Rp 103,7 triliun. Penerimaan perpajakan turun 6% yoy atau baru terkumpul Rp 84,7 triliun dari target tahun ini Rp 1.865,7 triliun. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hanya tumbuh 2,3% yoy atau mencapai Rp 19 triliun sepanjang Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News