kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Indonesia Kaji Biaya Tiket Pesawat Jemaah Haji 2023


Kamis, 09 Februari 2023 / 15:52 WIB
Garuda Indonesia Kaji Biaya Tiket Pesawat Jemaah Haji 2023
ILUSTRASI. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) saat ini tengah mengkaji tarif tiket pesawat untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) saat ini tengah mengkaji tarif tiket pesawat untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023.

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, pihaknya telah mengusulkan biaya tiket pesawat sebesar Rp 33.438.171 (Rp 33,44 juta). Usulan tersebut dengan asumsi harga rata-rata avtur US$ 93 sen per liter dan asumsi kurs Rp 15.350 per dolar AS.

Adapun harga rata-rata avtur saat ini sebesar US$ 97 sen per liter dan kurs dollar saat ini adalah Rp 15.150 per dolar AS.

Ade menjelaskan, tiket pesawat terdiri dari dua variabel yakni direct cost dan indirect cost. Jika dirinci lebih lanjut, komponen biaya avtur merupakan komponen terbesar dalam biaya tiket pesawat.

Ade menyebut, komponen avtur merupakan 40,2% dari harga tiket pesawat. Kemudian, komponen aircraft lease merupakan 37% dari harga tiket pesawat.

Ade menjamin standar pelayanan haji akan tetap terjaga sesuai yang telah disyaratkan oleh Kementerian Agama.

“Ada beberapa komponen yang memang selalu fluktuatif, salah satunya adalah harga avtur,” ujar Ade dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Kamis (9/2).

Baca Juga: Ada Penyesuaian, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 Diusulkan Rp 96,47 Juta

Ade menyatakan, dengan usulan Rp 33,44 juta, margin yang didapat Garuda sebesar 2,5% atau Rp 815.565 per jemaah. Adapun berdasarkan aturan dari Kementerian Agama, margin maksimal komponen biaya penerbangan adalah 3%. Nantinya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga akan mengaudit Garuda Indonesia untuk memeriksa hal tersebut.

Ade mengaku belum bisa memastikan apakah dapat menurunkan biaya penerbangan. Sebab, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan BPKH terkait hal tersebut.

“Belum (ada bayangan berapa penurunan yang bisa dilakukan) karena ini masih asumsinya kita dan ini harus diconfirm sama Kementerian Agama dan dari situ kita mungkin bisa break lebih detail,” ucap Ade.

Menurut Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis usulan biaya penerbangan masih cukup tinggi bagi jemaah haji. Dia berharap Garuda Indonesia dapat mengkaji dan menurunkan biaya sejumlah item dalam biaya penerbangan.

“Sekarang avtur (harganya) sudah turun karena per barel nya (harga) minyak sudah turun,” ucap Azis.

Anggota Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis meminta Garuda Indonesia melakukan negosiasi agar dapat menurunkan biaya avtur dan aircraft lease. Sebab, kedua item tersebut merupakan dua komponen terbesar dalam komponen biaya penerbangan.

“Saya ngga begitu paham hitungan, tapi saya punya firasat turun-turun Rp 2 juta bisa lah,” ucap Iskan.

Sebelumnya, Kementerian Agama mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 98,89 juta per jemaah. Dari jumlah tersebut, biaya penerbangan diusulkan sebesar Rp 33,97 juta.

Baca Juga: Kemenag: Upaya Mengurangi Masa Tinggal Jemaah Haji Terus Dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×