kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.709.000   5.000   0,29%
  • USD/IDR 16.330   130,00   0,79%
  • IDX 6.531   151,00   2,37%
  • KOMPAS100 953   27,09   2,93%
  • LQ45 747   21,97   3,03%
  • ISSI 201   5,17   2,64%
  • IDX30 389   10,56   2,79%
  • IDXHIDIV20 468   12,14   2,66%
  • IDX80 108   3,10   2,95%
  • IDXV30 111   2,75   2,54%
  • IDXQ30 128   3,35   2,70%

GAPKI: Pembangunan 6 koridor ekonomi jangan hanya wacana


Jumat, 05 November 2010 / 10:58 WIB
GAPKI: Pembangunan 6 koridor ekonomi jangan hanya wacana
ILUSTRASI. Kantor Kementerian BUMN


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Edy Can

JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendukung rencana pemerintah membangun enam koridor ekonomi. Cuma, pengusaha berharap rencana itu bukan sekadar omong kosong.

Sekretaris Jenderal GAPKI Joko Supriyono mengatakan pembentukan enam koridor itu akan memperbaiki sektor perkebunan kelapa sawit yang selama ini terhambat akibat infrastuktur yang rusak. "GAPKI mendukung asal segera terwujud dan bukan hanya wacana," tegasnya, Jumat (5/11) pagi.

Pemerintah sedang merancang sebuah program bernama koridor ekonomi yang akan menjembatani alias menjadi penghubung pengembangan ekonomi. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bilang pembentukan enam koridor ini dimaksudkan untuk menghilangkan kesenjangan antar daerah sekaligus peningkatan potensi ekonomi.

Sementara soal pembiayaan untuk koridor ekonomi itu bisa dilakukan dengan banyak pilihan. "Pembiayaan terdiri dari satu swasta murni, bisa BUMN, publik private partnership, foreign direct invesment, project loan, bisa APBN, APBD, soal mekanismenya masih dibahas,"kata Hatta.

Enam koridor ekonomi nasional itu berupa pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan rel kereta api yang terintegrasi dengan daerah di sepanjang proyek itu, yaitu proyek rel kereta api dan jalan tol Pantai Timur Sumatera dari Aceh sampai Bakauheni, Jembatan Selat Sunda hingga Banten dan Jawa Barat, Jawa Tengah Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×