kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

GAPKI: Pembangunan 6 koridor ekonomi jangan hanya wacana


Jumat, 05 November 2010 / 10:58 WIB
GAPKI: Pembangunan 6 koridor ekonomi jangan hanya wacana
ILUSTRASI. Kantor Kementerian BUMN


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Edy Can

JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendukung rencana pemerintah membangun enam koridor ekonomi. Cuma, pengusaha berharap rencana itu bukan sekadar omong kosong.

Sekretaris Jenderal GAPKI Joko Supriyono mengatakan pembentukan enam koridor itu akan memperbaiki sektor perkebunan kelapa sawit yang selama ini terhambat akibat infrastuktur yang rusak. "GAPKI mendukung asal segera terwujud dan bukan hanya wacana," tegasnya, Jumat (5/11) pagi.

Pemerintah sedang merancang sebuah program bernama koridor ekonomi yang akan menjembatani alias menjadi penghubung pengembangan ekonomi. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bilang pembentukan enam koridor ini dimaksudkan untuk menghilangkan kesenjangan antar daerah sekaligus peningkatan potensi ekonomi.

Sementara soal pembiayaan untuk koridor ekonomi itu bisa dilakukan dengan banyak pilihan. "Pembiayaan terdiri dari satu swasta murni, bisa BUMN, publik private partnership, foreign direct invesment, project loan, bisa APBN, APBD, soal mekanismenya masih dibahas,"kata Hatta.

Enam koridor ekonomi nasional itu berupa pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan rel kereta api yang terintegrasi dengan daerah di sepanjang proyek itu, yaitu proyek rel kereta api dan jalan tol Pantai Timur Sumatera dari Aceh sampai Bakauheni, Jembatan Selat Sunda hingga Banten dan Jawa Barat, Jawa Tengah Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×