Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi resmi meluncurkan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko atau OSS Risk Based Management (RBA), Senin (9/8). Pembentukan OSS versi teranyar ini menggandeng perusahaan telekomunikasi dalam negeri yakni PT Indosat Tbk (ISAT).
Menteri Investasi/Kelapa Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pihaknya telah menjalankan proses uju coba OSS RBA pada Rabu (4/8).
Hasilnya, tingkat keberhasilan sistem perizinan investasi tersebut sebesar 83%. Sementara 17% lainnya masih perlu melakukan penyesuaian.
“Kami jujur, yang mengejakan ini perusahaan besar yakni Indosat bukan perusahaan kaleng-kaleng. Jadi kalau ada salah-salah ini (OSS RBA) merupakan tanggung jawab kami dari Kementerian Investasi dan Indosat,” kata Bahlil saat Konferensi Pers Peluncuran OSS Berbasis Risiko, Senin (9/8).
Baca Juga: Kementerian Investasi resmi mengoperasikan OSS berbasis risiko resmi
Lebih lanjut, Bahlil bilang, OSS RBA merupakan aplikasi/portal satu pintu perizinan yang mencakup perizinan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, Kementerian/Lembaga (K/L), dan Kementerian Investasi. Sehingga, seluruh perizinan investor nantinya hanya diajukan lewat OSS RBA.
Kendati demikian, Bahlil mengatakan infrastruktur listrik dan internet, sebetulnya menjadi kendala implementasi OSS Berbasis Risiko. Sebab, masih banyak daerah-daerah yang memiliki aliran listrik terbatas dan/atau akses internetnya tidak memadai.
Misalnya, di Indonesia bagian Timur, ada daerah yang listriknya hanya menyalah setengah hari atau bahkan hanya 6 jam. Untuk itu, Kementerian Investasi akan membuat kebijakan khusus di daerah terkait, bahwa perizinan investasi dilakukan juga dengan cara offline maupun lewat OSS RBA.
“Caranya, kami buka semi online dan online full. Enam jam per hari, pada saat listrik dinyalakan. Yang internet dan listriknya tidak ada ini yang kami rumuskan dengan Indosat, agar implementasi dari pada OSS ini bisa berjalan semuanya,” jelas Bahlil.
Selanjutnya: Kurangi eksposure bisnis batubara, Indika Energi (INDY) lepas Mitrabahtera (MBSS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News