Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meluncurkan Forum Transisi Energi G20 pada Kamis (10/2) yang disiarkan secara virtual.
Forum ini diharapkan menjadi jembatan bagi Indonesia yang sedang mendorong negara maju dan berkembang pada keanggotaan G20 untuk mempercepat proses transisi energi, serta memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan.
Arifin dalam sambutannya mengatakan, Forum Transisi Energi G20 ini akan menghasilkan hasil yang nyata dalam memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan. "Serta transisi energi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan berkelanjutan," kata Arifin.
Baca Juga: Presidensi G20, Menko Airlangga Berharap Kartu Prakerja Jadi Modelling di Negara Lain
Dalam pilar transisi energi, Arifin menyatakan, akan ada tiga isu prioritas yang diangkat, yakni akses, teknologi, dan pendanaan. Dari tiga isu prioritas ini, ia berharap hasil persidangan G20 akan lebih konkret guna memperkuat energi yang berkelanjutan.
"Dengan tiga prioritas tersebut diharapkan hasil persidangan yang lebih konkret guna memperkuat energi berkelanjutan serta transisi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan yang berkelanjutan,” katanya.
Melalui forum ini, kata Arifin, Indonesia juga mampu menghimpun komitmen global yang lebih kuat dalam rangka mencapai target global pada akses energi yang ditargetkan pada 2030 sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Arifin berharap, forum ini dapat mencapai kesepakatan-kesepakatan global untuk mengakselerasi transisi energi sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi yang bersih, dan mengintensifkan pendanaan transisi energi.
"Hasil utama inilah yang diharapkan Presidensi Indonesia sebagai tindak lanjut aksi-aksi pasca-COP26 dan Presidensi G20 sebelumnya, dalam rangka mencapai karbon netral, yang Indonesia telah targetkan pada tahun 2060, atau lebih cepat lagi dengan dukungan riil dari komunitas internasional," jelas Arifin.
Transisi Energi G20 diluncurkan sebagai bagian Presidensi G20 Indonesia yang dimulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022. Presidensi ini dinilai penting bagi Indonesia sebagai warga global yang mempunyai peran penting mendukung energi bersih dan iklim dunia.
Baca Juga: Organisasi Internasional Mendukung Indonesia dalam Transisi Energi G20
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News