Reporter: Abdul Basith Bardan, Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Menteri Basuki menyebut pada program food estate dengan luasan 30.000 ha ini Kementerian PUPR mendapatkan tugas agar selesai dalam 2 tahun dan bisa terlihat hasilnya.
"Anggaran dikoordinir oleh Kementerian perekonomian dan Kementerian Keuangan. Di Kementerian PUPR sendiri ada anggaran Rp 49 miliar untuk desain dalam enam bulan ke depan," kata Basuki.
Pada anggaran tahap selanjutnya untuk melakukan rehabilitasi irigasinya pemerintah menyiapkan anggaran total sebesar Rp 2,9 triliun luasan lahan 169.000 ha tersebut.
Sementara Kementerian Pertanian pada tahun ini menyiapkan anggaran sebesar Rp 180 miliar untuk sarana produksi pertanian dan peralatan mesin pertanian (Alsintan) maupun kebutuahan pupuk pada 2020 ini. "Total kebutuhan Rp 2,1 triliun," kata Syahrul.
Secara terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Suwandi menyebut pada tahap awal, pemerintah akan mulai melakukan intensifikasi di lahan yang ada seluas 28.321 hektare (ha).
Ia menargetkan produktivitas padi di lahan tersebut bisa meningkat dari saat ini sekitar 1,7 ton-2,9 ton per ha, menjadi 4 ton -5 ton per ha.
"Dengan teknik budidaya, benih yang bagus, diharapkan produktivitas naik minimal 4 ton-5 ton," katanya kepada KONTAN, Minggu (12/7).
Kemtan sendiri menargetkan dari lahan seluas 28.321 ha yang akan ditanami tahun ini, terdiri dari 8.747 ha di kawasan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) dan 19.574 ha di luar kawasan eks PLG.
Dari kesiapan irigasi, saat ini ada 19.103 ha yang sudah punya irigasi dan sisanya butuh perbaikan.
Dari kesiapan ini artinya pemerintah menargetkan tambahan produksi sebanyak 65.138,3 ton sekali panen, dengan dua kali panen maka tambahan sebanyak 130,276.6 ton.
Artinya dari kawasan food estate ini, pemerintah ingin ada produksi gabah sekitar 113.284 ton - 141.605 ton sekali musim panen dengan asumsi lahan yang siap sebanyak 28.321 ha. Namun dengan asumsi lahan sesuai target presiden yakni 30.000 ha maka tambahan produksi gabah sekali panen bisa mencapai 69.000 ton atau 138.000 ton setahun.
Nanti jika seluruh target lahan bisa beroperasi maksimal yakni 148.000 ha maka target produksi gabah bisa mencapai 592.000 ton -740.000 ton sekali panen atau 1,184 juta ton - 1,48 juta ton setahun.
Jika tugas berat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengawal food estate ini berhasil, tentu cukup untuk jadi modal tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News