Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings kembali mempertahankan peringkat kredit negara (soverign credit rating) Indonesia di level BBB, dengan outlook stabil pada 15 Maret 2024.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, peringkat ini menunjukkan keyakinan pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga pasca pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan BI di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (15/3).
Perry mengungkapkan, ke depan pihaknya bakal terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan.
Menurutnya, ini untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan keuangan.
Baca Juga: Emiten Properti Buka Suara Soal Risiko Refinancing yang Disinggung Fitch Ratings
“Termasuk melalui penyesuaian lebih lanjut stance kebijakan, serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dalam laporannya, Fitch menilai, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,9% pada 2024 didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang solid, di tengah pelemahan ekspor sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Pasca Pemilu 2024, Fitch memperkirakan implementasi kebijakan struktural seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara, kebijakan hilirisasi komoditas, dan pengembangan industri kendaraan listrik akan berlanjut.
Kebijakan moneter dan fiskal yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi juga turut mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,3% pada 2025.
Sementara itu, di sisi eksternal, Fitch memproyeksikan transaksi berjalan akan mencatat defisit sebesar 1,0% pada 2024 dan 1,8% pada 2025 seiring pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas.
Selain itu, PMA diperkirakan meningkat didukung kelanjutan aktivitas hilirisasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap ekspor komoditas dan mendorong peningkatan ekspor manufaktur.
Baca Juga: Ada Pemerintahan Baru, Fitch Prediksi Ekonomi RI di 2024 dan 2025 Tumbuh Sekitar 5%
Dalam jangka menengah, keberlanjutan kebijakan hilirisasi diharapkan dapat mengurangi kerentanan sektor eksternal melalui peningkatan ekspor manufaktur dan peningkatan PMA.
Terkait perkembangan harga, inflasi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 2,7% dan 3,0% masing-masing pada tahun 2024 dan 2025, masih berada pada kisaran sasaran 2,5%+1%.
Fitch menilai, kebijakan fiskal yang berhati-hati terus berlanjut dengan defisit fiskal diperkirakan sebesar 2,5%-2,9% pada tahun 2024-2025, tetap terjaga di bawah 3% dari PDB. Keyakinan tersebut didasari oleh rekam jejak dukungan politik untuk memastikan kredibilitas kebijakan fiskal.
Lebih lanjut, dalam jangka menengah risiko fiskal berpotensi meningkat terkait dengan ketidakpastian program belanja Pemerintah, meskipun disertai dengan rencana peningkatan signifikan rasio penerimaan terhadap PDB yang diharapkan dapat memperbaiki struktur APBN Pemerintah.
Untuk diketahui, Fitch sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook Stabil pada 1 September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News