kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Faisal Basri Sebut Kualitas Investasi Indonesia Kurang, Ini Alasannya


Kamis, 05 Januari 2023 / 12:26 WIB
Faisal Basri Sebut Kualitas Investasi Indonesia Kurang, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Investasi Indonesia dianggap kurang memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Senior INDEF Faisal Basri menyayangkan, investasi yang masuk ke Indonesia kurang mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Ia menganalogikan, investasi yang masuk ke Indonesia sebagian besar adalah investasi berbasis "otot," bukan berbasis "otak."

"Investasi yang masuk ini kebanyakan 'otot,' yaitu fisik. Berupa konstruksi dan bangunan. Bukan 'otak' yang berupa investasi di bidang IT juga riset danĀ  pengembangan," tutur Faisal dalam diskusi publik, Kamis (5/1).

Faisal pun mengutip data Asia Productivity Organization pada tahun 2022. Dari data tersebut, 83% investasi yang masuk ke Indonesia berkaitan dengan konstruksi dan bangunan.

Kemudian 10% investasi yang masuk berupa modal untuk non IT, 4% investasi berkaitan dengan pembangunan transportasi, dan 3% di bidang IT.

Baca Juga: INDEF Jabarkan Peristiwa di 2023 yang Akan Memengaruhi Ekonomi Indonesia

Dari data tersebut, tidak ada investasi yang masuk yang berkaitan dengan riset dan pengembangan atau research and development (R&D).

Inilah yang ia sayangkan. Pasalnya, penanaman modal di bidang R&D akan memperkuat keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bila R&D kuat, maka akan ada kemampuan inovasi untuk membangun Indonesia yang makin berdaya saing.

"Jadi bisa kita lihat nih, makin besar investasi yang masuk tetapi pertumbuhannya tidak berkualitas. Karena investasi yang masuk sekadar untuk bikin ibu kota, bangun jalur LRT, MRT, dan kereta cepat," tambah Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×