kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

INDEF Jabarkan Peristiwa di 2023 yang Akan Memengaruhi Ekonomi Indonesia


Kamis, 05 Januari 2023 / 11:20 WIB
INDEF Jabarkan Peristiwa di 2023 yang Akan Memengaruhi Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Foto udara memperlihatkan lanskap kota Jakarta dari kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (4/12/2022). Tahun pemilu dan resesi ekonomi global akan menjadi penggerak ekonomi Indonesia tahun 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2023, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) melihat ada dua peristiwa penting yang terjadi. Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengungkapkan, dua peristiwa ini akan memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia di tahun ini. 

Pertama, Indonesia memasuki tahun politik pada tahun 2023. Memang, pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden baru akan dilangsungkan pada 2024. Tapi segala hingar bingar terkait pemilu sudah mulai terjadi, bahkan dari akhir tahun 2022. 

"Isu politik akan menguat. Sangat kencang. Dan masih akan menguat, termasuk juga berkaitan dengan visi-misi ekonomi," tutur Tauhid dalam Diskusi Publik Catatan Awal Ekonomi Tahun 2023, Kamis (5/1). 

Selain itu, Tauhid melihat tahun ini akan banyak narasi untuk merespon isu-isu yang berkembang saat ini. 

Baca Juga: Tingkat Hunian Perkantoran di Jakarta Diramal Masih Melambat pada Tahun Ini

Kedua, dampak resesi global ke Indonesia. Terlebih beberapa lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini melambat. 

Senada, Tauhid memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 akan melambat. Namun, efek resesi global tak akan terlalu besar ke Indonesia. 

"Nampaknya, dampaknya belum kuat ke Indonesia. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada pelemahan," tandas Tauhid. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×