kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fahri gandeng Buyung dan Hotma untuk lawan SBY


Senin, 17 Februari 2014 / 19:12 WIB
Fahri gandeng Buyung dan Hotma untuk lawan SBY
ILUSTRASI. Petugas jasa penukaran uang asing Valuta Artha Mas menghitung pecahan 100 dolar AS di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS melemah dan menyentuh Rp 13.747 per Dolar AS. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/18


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mendapat surat somasi dari tim pengacara Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga. Menanggapi hal itu, Fahri mengaku menggandeng dua pengacara senior, yakni Adnan Buyung Nasution dan Hotma Sitompul.

"Urusan pribadi saya dengan SBY sedang dibahas dengan para penasehat hukum saya," kata Fahri saat ditemui di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (17/2).

Selain menggandeng dua pengacara senior itu, Anggota Komisi III DPR RI itu mengaku sedang membahas masalah somasi dengan para pengacara muda. Ia hanya tertawa saat ditanya apakah konflik tersebut bisa berakhir damai atau tidak.

Seperti diberitakan, tim advokat Presiden SBY dan keluarga mengirim somasi kepada Fahri pada 17 Januari 2014. Dalam somasi tersebut, Fahri diminta memberikan klarifikasi atas pernyataannya kepada publik. Sebelumnya, Fahri mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa anak kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus Hambalang.

Tim advokat Presiden SBY dan keluarga menilai Fahri telah menyebarkan informasi yang tidak benar, melukai, dan menyerang kehormatan Ibas.

Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, pernah mengatakan bahwa Ibas pernah mendapatkan uang sebesar US$ 200.000 dari perusahaannya saat Kongres Partai Demokrat di Bandung. Kongres itu berlangsung pada tahun 2010. Ibas sudah membantah tuduhan itu. (Rahmat Fiansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×