kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Evaluasi kinerja menteri bidang ekonomi selama dua tahun pemerintahan presiden Jokowi


Jumat, 22 Oktober 2021 / 16:59 WIB
Evaluasi kinerja menteri bidang ekonomi selama dua tahun pemerintahan presiden Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersama Wapres Maruf Amin


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

Kelima, mengenai koordinasi kebijakan ekonomi yang tidak jelas, sebab peran-peran yang harusnya diisi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian malah dikerjakan oleh kementerian lainnya. Sementara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) malah dialihtangankan oleh Kemenko Perekonomian bukan di bidang yang terkait dengan kesehatan, sehingga terdapat koordinasi yang bingung.

Lebih lanjut, Bhima mengatakan, 2 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi tantangannya memang tidak mudah, terlebih karena adanya pandemi Covid-19. Menurut Bhima yang bisa diukur, salah satu pencapaiannya adalah kecepatan respon pemerintah dalam melakukan penyaluran stimulus Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang perlu dilihat adalah porsinya.

“Beberapa negara di Asia tenggara seperti Malaysia dan Singapura, bisa menyediakan sampai 10% porsi stimulus terhadap PDB, sementara Indonesia ada di kisaran 4%-5% dari PDB. Ini juga berkaitan dengan ruang fiskal terbatas dan efek penerimaan perpajakan yang cukup rendah hanya 8,3% pada 2020,” jelas Bhima.

Kemudian, beberapa program juga terus mengalami penyesuaian dan pemerintah juga terus belajar. Misalnya seperti bantuan sembako yang ternyata masih banyak data yang belum terverifikasi dan salah sasaran juga integrasi aturan kementerian yang membuat bingung pejabat pelaksana dan pemerintah daerah. Sehingga, Bhima bilang permasalahan koordinasi perlu dibenahi kembali.

Selain itu Bhima juga mengapresiasi terhadap respon cepat pemerintah terhadap korupsi bansos yang semula berbentuk sembako kini berubah menjadi bantuan sosial tunai, sehingga mekanismenya bisa mudah diawasi.

Apresiasi selanjutnya adalah mengenai, kinerja pemerintah dalam menurunkan angka Covid-19 juga mengenai percepatan vaksinasi ke seluruh daerah. Pun mengenai harga komoditas yang naik sehingga bisa membantu ekspor dan surplus perdagangan yang cukup besar. Sehingga di era Presiden Jokowi ini, Indonesia bisa merasakan bonanza komoditas yang bisa membantu pemulihan ekonomi Indonesia.

Dalam kurun 2 tahun ini, Bhima juga turut mengapresiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena, kementerian tersebut telah melakukan kecepatan untuk konsolidasi dan restrukturisasi sejumlah BUMN yang bermasalah. Selain itu, Disusul juga oleh Kementerian Perdagangan yang juga mampu memanfaatkan momentum pemulihan untuk mendorong kinerja ekspor.

Selanjutnya: Peringati Hari Santri, Jokowi dorong santri jadi entrepreneur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×