kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Epidemiolog UI: Vaksin harus gratis dan dibiayai oleh negara


Senin, 14 Desember 2020 / 07:03 WIB
Epidemiolog UI: Vaksin harus gratis dan dibiayai oleh negara
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi IX DPR RI meminta agar vaksin virus corona (Covid-19) yang diberikan secara gratis ditambah jumlahnya. Saat ini perbandingan vaksin program yang gratis dengan vaksin mandiri sebesar 30% berbanding 70%.

Pada rapat kerja, Komisi IX meminta perbandingan tersebut di balik sehingga mayoritas vaksin diberikan secara gratis sebanyak 70%.

Salah satu epidemiolog FKM Universitas Indonesia Pandu Riono pun turut menolak terkait distribusi vaksin yang tidak gratis untuk seluruh rakyat.

“Seharusnya distribusi vaksin semuanya harus gratis dan sukarela. Tidak ada alasan untuk berbayar,” tegas Pandu saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (13/12).

Menurutnya, apabila vaksin Covid-19 dengan besaran hanya 30% kepada masyarakat dinilai bahwa pemerintah telah abai terhadap kebutuhan dan hak rakyat.

“Bila vaksinasi itu dianggap sebagai intervensi kesehatan publik untuk atasi pandemi Covid-19 maka harus dibiayai oleh negara. Sehingga tidak ada alasan apapun untuk berbayar,” tutupnya.

Selanjutnya: AS targetkan 100 juta warganya sudah diimunisasi vaksin Covid-19 di akhir Maret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×