kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Indonesia tertolong harga batubara


Selasa, 17 April 2018 / 12:05 WIB
Ekspor Indonesia tertolong harga batubara


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Fauzan Zahid Abiduloh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor batubara kembali mendominasi kantong Indonesia. Seirama kenaikan harga batubara, neraca perdagangan Indonesia positif lagi, setelah dua bulan berturut-turut mencatatkan minus.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Maret 2018, nilai ekspor Indonesia  mencapai US$ 15,58 miliar. Ini adalah nilai ekspor tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Alhasil, neraca perdagangan Indonesia juga kembali positif, surplus US$ 1,09 miliar. "Kinerja Maret 2018 diharapkan menjadi titik awal bangkitnya pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Suhariyanto, kepala BPS, Senin (16/4).

 Meski begitu, catatan positif neraca dagang ini masih memicu waswas. Maklum,  kenaikan ekspor kali ini banyak ditopang oleh "keajaiban", bukan faktor fundamental ekonomi dalam negeri.

Betapa tidak, penopang utama kenaikan ekspor kali ini bertumpu pada kenaikan harga batubara di level US$ 95 per ton, serta hasil pertambangan lain.  Di sisi lain, ekspor hasil industri manufaktur hanya naik tipis (baca Harian KONTAN, Selasa, 17 April 2018).

Sebagai gambaran, pada Maret 2018, nilai ekspor batubara Indonesia mencapai US$ 2,29 miliar. Nilai tersebut  naik 18,58% dari Februari.

Selain berkah harga komoditas, surplus perdagangan Indonesia juga ditopang oleh pelemahan nilai tukar rupiah.  Sepanjang Maret 2018. Merujuk data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatat, rata-rata kurs rupiah pada Maret Rp 13.758,29 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah dibandingkan dengan posisi rupiah Februari yang berada di angka Rp 13.590,05. Lantaran rupiah melemah, produk Indonesia tampak murah di pasar dunia.

Indonesia juga menikmati berkah perang dagang Amerika dan China. Saat dua negara bersitegang, ekspor Indonesia ke kedua negara itu justru meningkat.

Ekspor tujuan China, sebagai contoh, mencapai US$ 2,36 miliar, naik 14,39% dari bulan sebelumnya. Sementara ekspor Indonesia ke pasar Amerika naik 23,59% menjadi US$ 1,59 miliar. "AS menerapkan tarif tinggi impor produk China dan sebaliknya. Fenomena ini justru menguntungkan Indonesia," kata David.

Oleh karena itu, David berharap, Indonesia harus memanfaatkan momentum tersebut untuk memperbesar pangsa pasar ekspor ke China dan AS. Syaratnya, pemerintah mampu memetakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar AS dan China.

Direktur Eksekutif BI Agusman menyatakan kinerja ekspor Maret 2018 bisa menjadi titik awal memperbaiki neraca transaksi berjalan. Sejak Januari dan Februari 2018, neraca dagang selalu defisit sehingga bisa memperbesar defisit transaksi berjalan.

BI memproyeksikan, nilai ekspor berpeluang makin besar pada periode mendatang. Selain permintaan naik, tingginya harga batubara turut menyalakan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×