kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Neraca dagang Maret surplus mematahkan tren buruk awal tahun


Senin, 16 April 2018 / 15:09 WIB
Neraca dagang Maret surplus mematahkan tren buruk awal tahun
ILUSTRASI. Neraca Perdagangan Indonesia 2013-2017


Reporter: Fauzan Zahid Abiduloh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Maret 2018 surplus US$ 1,09 miliar. Surplus ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi Indonesia.

Pasalnya, tiga dua bulan sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia terus menerus mengalami defisit masing-masing US$ 220 juta, US$ 670 juta, dan US$ 120 juta.

"Dengan begitu, surplus di Maret 2018 diharapkan menjadi titik awal bangkitnya pertumbuhan ekonomi nasional," kata Suhariyanto, Kepala BPS, Senin, (16/04).

Surplus neraca perdagangan tersebut utamanya disebabkan kenaikan peningkatan nilai ekspor. Tercatat, nilai ekspor di Maret 2018 mencapai US$ 15,58 miliar, naik 10,24% dibanding bulan sebelumnya (mtm).

Nilai ekspor Maret ini juga naik 6,14% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 14,68 miliar.

Sektor yang paling signifikan menyumbang kenaikan ekspor tersebut yaitu sektor nonmigas. Sektor tersebut mencatatkan total nilai sebesar US$ 14,24 miliar, naik 11,7% dari Februari 2018 yang sebesar US$ 12,74 miliar.

Sedangkan di sisi impor juga naik 2,13% dari Februari yang mencatatkan US$ 14,18 miliar. Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan nilai impor nonmigas yang mencapai US$ 12,23 miliar, naik 2,30% dari tahun lalu.

Kendati sektor nonmigas mencatatkan hasil manis, neraca perdagangan sektor migas alami defisit sebesar US$ 0,92 miliar meneruskan tren yang sudah-sudah.

"Setelah melalui dua bulan stagnasi nilai impor, per Maret 2018 impor migas naik 1,24% dari bulan lalu menjadi US$ 2,26 miliar. Tapi itu tak masalah, sektor nonmigas bisa menambal sehingga terjadi surplus," jelas Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×