Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor Indonesia pada bulan Mei 2020 tercatat sebesar US$ 10,53 miliar. Nilai ekspor tersebut menjadi yang terendah sejak bulan Juli 2016. Saat itu, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 9,6 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada bulan Mei 2020 turun 13,40% bila dibandingkan dengan April 2020. Sedangkan bila dibandingkan dengan Mei 2019, nilai ekspor turun 28,95% yoy.
"Penurunan ekspor tersebut tidak terlepas dari Covid-19 yang melanda berbagai negara mitra dagang Indonesia. Karena banyak negara mengalami kontraksi akibat pembatasan sosial yang diterapkan, penurunan daya beli, juga berbagai masalah," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (15/6) via konferensi daring.
Baca Juga: Ekspor impor turun, BPS: Surplus neraca dagang US$ 2,09 miliar kurang menggembirakan
Bila dilihat menurut sektornya, penurunan ekspor secara bulanan disebabkan turunnya ekspor non minyak dan gas (non migas), seperti ekspor pertanian, ekspor industri pengolahan, serta ekspor pertambangan dan lainnya.
Ekspor pertanian Indonesia tercatat US$ 0,24 miliar, turun 16,97% bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada April 2020. Penurunan disebabkan turunnya beberapa komoditas ekspor pertanian seperti kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta lada putih.
Bila dibandingkan dengan Mei 2019, ekspor pertanian ini tercatat turun 25,48% yoy. Penurunan ekspor secara tahunan disebabkan turunnya beberapa ekspor komoditas kopi, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, sarang burung, juga lada putih.
Lalu, ekspor industri pengolahan tercatat US$ 8,31 miliar, turun 14,92% mom. Beberapa ekspor komoditas yang tercatat turun antara lian logam dasar mulia, minyak kelapa sawit, sepatu olahraga, dan peralatan listrik. Bila dibanidngkan dengan Mei 2019, ekspor industri pengolahan tercatat turun 25,90% yoy.
Ekspor pertambangan dan lainnya tercatat US$ 1,33 miliar juga turun 13,70% mom yang didorong oleh penurunan ekspor batubara, lignit, bijih logam, dan ekspor hasil pertambangan lainnya. Sementara bila dibandingkan Mei 2019, ekspor pertambangan lebih rendah 38,11% yoy.
Sementara itu, ekspor migas tercatat sebesar US$ 0,65 miliar, meningkat 15,64% mom. Namun, secara tahunan merosot 42,64% yoy.
Asal tahu saja, ekspor non migas ini menyumbang 93,81% dari total ekspor pada Mei 2020. Sementara ekspor migas hanya menyumbang 6,19%.
Baca Juga: Neraca perdagangan Mei 2020 surplus US$ 2,09 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News