Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada bulan Februari 2020 mencapai US$ 13,94 miliar atau naik 2,24% dibandingkan Januari 2020. Demikian juga bila dibandingkan dengan Februari tahun lalu, nilai ekspor mengalami peningkatan 11,0% yoy.
Meski meningkat, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menekankan bahwa peningkatan ekspor ini bisa hanya bersifat temporer atau sementara saja. Selain itu, secara historis, beberapa bulan sebelum Februari 2020 ekspor juga mengalami peningkatan.
Baca Juga: BPS catat Impor bulan Februari 2020 turun 18,69%
"Desember 2019 itu lebih tinggi. Nilai ekspor sebesar US$ 14,45 miliar. Lalu Oktober 2019 juga lebih tinggi, sebesar US$ 14,93 miliar," jelasnya, Senin (16/3) di Jakarta.
Bila dilihat menurut sektornya, ekspor minyak dan gas (migas) sebesar US$ 820 juta pada bulan Februari 2020. Ini turun tipis 0,02% mom dan bila dibandingkan dengan Februari tahun lalu, nilai ekspor migas turun 26,51% yoy.
Sementara itu dari sisi ekspor non migas, terlihat semua sektor mengalami peningkatan nilai bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sektor pertanian tercatat sebesar US$ 0,30 miliar atau naik 0,91% mom dan secara tahunan meningkat 28,04% yoy. Beberapa komoditas yang mempengaruhi peningkatan secara bulanan antara lain ekspor biji kakao, sarang burung, mutiara hasil budidaya, serta tanaman obat aromatik dan rempah-rempah.
Ekspor dari sektor industri pengolahan juga terlihat meningkat 2,73% mom dari bulan sebelumnya menjadi US$ 11,03 miliar. Bila dibandingkan dengan Februari 2019, nilai ekspor sektor ini tercatat naik 17,11% yoy.
Peningkatan secara bulanan dari sektor ini dipengaruhi oleh meningkatnya ekspor logam dasar mulia, minyak kelapa sawit, barang tekstil lainnya, kendaraan bermotor roda 4 atau lebih, serta kimia dasar organik yang dari minyak.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia capai US$ 410,8 miliar per Januari 2020
Lebih lanjut, ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya tercatat sebesar US$ 1,80 miliar. Angka ini meningkat 0,53% mom. Hanya saja, bila dibandingkan dengan Februari tahun lalu, nilai ekspor ini turun tipis 0,04% yoy.
Peningkatan ekspor secara bulanan tersebut disokong oleh ekspor bijih tembaga, lignit, batu kerikil, serta bahan mineral lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
