kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.073   89,18   1,28%
  • KOMPAS100 1.057   16,45   1,58%
  • LQ45 831   13,55   1,66%
  • ISSI 215   2,30   1,08%
  • IDX30 423   7,01   1,68%
  • IDXHIDIV20 510   7,78   1,55%
  • IDX80 120   1,85   1,56%
  • IDXV30 125   0,65   0,52%
  • IDXQ30 141   2,02   1,46%

Ekspor Bijih Bauksit Dilarang Mulai Juni 2023, Jokowi Bilang Tak Apa Digugat Lagi


Kamis, 22 Desember 2022 / 04:14 WIB
Ekspor Bijih Bauksit Dilarang Mulai Juni 2023, Jokowi Bilang Tak Apa Digugat Lagi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengumumkan, ekspor bijih bauksit bakal dilarang pemerintah mulai Juni 2023.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Muhammad Julian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mengutip Kompas.com, dengan nanti diumumkannya larangan ekspor minerba tersebut, dirinya yakin negara lain pasti akan menggugat seperti yang dilakukan Uni Eropa (UE) yang mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). 

"Hari ini akan kita tambah lagi, kalau kemarin setop nikel, hari ini nanti akan kita umumkan lagi satu komoditas yang kita miliki, setelah dari sini kita akan umumkan lagi, setop nih, sudah. Karena tidak bisa kita biarkan lagi eskpor bahan mentah itu. Tahun depan ada lagi entah satu entah dua stop lagi," katanya di Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). 

"Meskipun kita digugat, enggak apa-apa. Nikel digugat, ini nanti yang kita umumkan lagi ini digugat lagi, enggak apa-apa. Suruh gugati terus," sambung Jokowi.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Larangan Ekspor Bauksit

Perlu percepatan industri hilir

Kontan.co.id memberitakan, Indonesian Mining Association (IMA) menilai, pemerintah perlu mempercepat kesiapan industri downstream (hilir) untuk menyukseskan rencana larangan ekspor bijih bauksit. Pelaksana Harian Direktur Eksekutif IMA, Djoko Widajatno mengatakan, percepatan tersebut bisa dilakukan melalui empat langkah.

Pertama, memastikan kesiapan infrastruktur dan struktur seperti lingkungan rantai pasok untuk otomotif dari roda sampai body, engine, accessories. Kedua, memberikan kemudahan fiskal.

Ketiga, memikirkan diversifikasi dari hilirisasi bauksit. Keempat, mengurangi keluhan pengusaha tidak terpenuhinya capex dan opex, diperlukan dukungan pemerintah dalam  kemudahan lewat bank BUMN.

“(Kemudian) menyiapkan struktur industri dan environmental business EV,” imbuh Djoko saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×