Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi rencana pemerintah membuka keran ekspor benih lobster. Tanggapan itu Susi bagikan melalui akun Twitter pada Selasa (10/12) malam.
Susi menyebutkan, lobster sangat bernilai ekonomi tinggi sehingga kelestariannya perlu dijaga. Terlebih, Indonesia telah dianugerahi laut yang luas dan kaya sumber daya.
Karena itu, Susi bilang, hendaknya manusia tidak boleh tamak alias serakah lantaran tergiur dengan harga yang mahal. Terutama, harga benih lobster yang melonjak drastis di pasar luar negeri.
Baca Juga: Larangan ekspor benih lobster dicabut, Faisal Basri: Sudah gila itu!
"Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya, dengan harga seperseratusnya pun tidak. Astagfirullah... karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari-Nya," tulis Susi seperti dikutip Kompas.com, Rabu (11/12).
Tak hanya menulis kata-kata tersebut, Susi juga membagikan video yang memperlihatkan keseruannya menikmati dua ekor udang lobster besar ditemani semangkuk nasi putih dan lauk-pauk lainnya.
Dalam video itu, Susi mengatakan, harga lobster yang dia makan sudah bernilai jual tinggi. Lobster yang ia makan beratnya 400 sampai 500 gram, dengan rerata harga Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per ekor.
Baca Juga: Sampai Oktober, penyelundupan 5,15 juta ekor benih lobster berhasil digagalkan
Susi pun membandingkan dengan harga bibit yang dijual ke Vietnam dengan harga lebih murah. Harga satu bibit hanya berkisar Rp 100.000 sampai Rp 130.000. Terlebih, bila yang dijual adalah lobster mutiara.