Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan perekonomian Indonesia sulit tembus 5,8% di tahun ini. Menurutnya, ekonomi tanah air hanya akan tumbuh 5,3%.
Alasannya yaitu dikarenakan ekonomi global hanya Amerika yang membaik, sedangkan China akan loyo. Padahal porsi pasar ekspor ke China lebih besar dibanding ke Amerika yang hanya sekitar 10,5%.
“Kontribusi Amerika yang pulih tidak sebesar kontribusi China apabila ekonominya tumbuh,” ujar David kepada KONTAN, Rabu (14/1).
Apalagi kata dia, anggaran pemerintah untuk bisa menggenjot ekonomi, baru bisa terjadi pada semester kedua 2015. Meskipun dalam hal ini pemerintah telah lakukan reformasi struktural dalam hal kebijakan.
Oleh karena itu, ia memperkirakan Indonesia baru bisa mengejar ekonomi yang lebih tinggi lagi mulai tahun 2016. "2016 bisa tumbuh di atas 6%," katanya.
Ia juga melihat, ada potensi lembaga peringkat utang Standard & Poor (S&P) yang akan menaikkan tingkat utang Indonesia ke level investment grade karena berhasil melakukan reformasi di subsidi BBM. Dengan naiknya peringkat naik tersebut akan membuat investor lebih nyaman untuk masuk ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News