Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak wabah virus corona telah menggerogoti perekonomian di Indonesia. Pandemi ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik triwulan I 2020 yang terperosok dalam ke level 2,97% year on year (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 ini merupakan yang terendah sejak 2001.
Menurut Muhammad Faisal, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) penyebab angka pertumbuhan ekonomi di kuartal 1-2020 ini, jika dilihat pada bulan Januari hingga Febuari 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat namun mulai bulan Maret sudah terlihat penurunan yang tajam akibat Covid-19.
Baca Juga: Bank sentral Malaysia pangkas suku bunga 50 bps ke level 2%, terendah sejak 2009
Adapun penurunan tajam itu juga disebabkan karena terjadinya demand shock, dimana pembatasan mobilitas dan PSBB mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga pelaku usaha pun ikut menurun pendapatannya.
Selain itu, faktor penyebab lainnya juga datang dari pelaku di sektor informal yang banyak bergantung pada pekerja di sektor formal dimana hal ini lebih rentan lagi mengalami penurunan pendapatan bahkan mengakibatkan sebagian kehilangan pekerjaan.
Faktor lain juga disokong dari sumber pertumbuhan utama konsumsi rumah tangga yang ikut mengalami penurunan tajam, sementara sumber pertumbuhan lain seperti investasi malah melambat lebih tajam.
Faisal juga turut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Kuartal II 2020 akan terjadi kontraksi di angka -1,9% sampai 7,5%. Menurutnya angka ini jika terkontraksi minimal 2 kuartal berturut-turut maka Indonesia akan mulai memasuki krisis ekonomi.
Baca Juga: Proyek Infrastruktur yang Didanai China Terhenti, Termasuk KA Cepat Jakarta-Bandung
“Kita masuk krisis jika pertumbuhan ekonomi terkontraksi minimal 2 kuartal berturut-turut, artinya jika pertumbuhan PDB kuartal II dan kuartal III mengalami kontraksi,” Jelasnya kepada KONTAN, Selasa (5/5).
Sehingga, agar hal tersebut tidak terjadi, Faisal menyarankan beberapa fokus utama yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 2,84% di kuartal I 2020
Pertama, fokus pada penanggulangan wabah sesegera mungkin, karena hal ini merupakan sumber masalahnya. Apabila lebih cepat wabah diatasi, lebih cepat juga proses pemulihan ekonomi.
Kedua memberikan stimulus ekonomi kepada pelaku usaha agar bisa dapat berjuang dan bersemangat, serta juga kepada masyarakat (rumah tangga) untuk terus menjaga daya belinya selama masa pandemik.
Ketiga, pengadaan barang dan jasa pemerintah tahun ini diarahkan sebesar mungkin untuk membeli produk barang dan jasa domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News