kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.709   29,00   0,17%
  • IDX 8.360   -31,09   -0,37%
  • KOMPAS100 1.158   -2,26   -0,19%
  • LQ45 842   -3,17   -0,38%
  • ISSI 291   1,04   0,36%
  • IDX30 442   -1,90   -0,43%
  • IDXHIDIV20 509   -1,64   -0,32%
  • IDX80 130   -0,20   -0,16%
  • IDXV30 138   0,21   0,15%
  • IDXQ30 140   -0,52   -0,37%

Ekonomi Global Goyang, Purbaya Yakin Konsumsi Masyarakat Jadi Penopang


Selasa, 11 November 2025 / 13:22 WIB
Ekonomi Global Goyang, Purbaya Yakin Konsumsi Masyarakat Jadi Penopang
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya menjaga permintaan domestik sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya menjaga permintaan domestik sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum memperingati Dies Natalis ke-71 Universitas Airlangga, Senin (10/11/2025).

Menurut Purbaya, konsumsi dalam negeri memiliki peran sangat besar terhadap perekonomian nasional, bahkan mencapai kontribusi hingga 90% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Purbaya: Redenominasi Rupiah Kebijakan Bank Sentral, Bukan Menteri Keuangan

Oleh karena itu, menjaga daya beli dan aktivitas konsumsi masyarakat menjadi faktor kunci dalam menjaga ketahanan ekonomi.

"Jadi walaupun kondisi global gonjang-ganjing, kalau saya jaga permintaan domestik yang 80% masih bisa cukup untuk menopang pertumbuhan dalam negeri," ujar Purbaya dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Purbaya juga memperkenalkan filosofi Sumitronomics, sebuah konsep yang menitikberatkan pada tiga pilar pembangunan ekonomi, yaitu pertumbuhan tinggi, pemerataan manfaat, dan stabilitas nasional yang dinamis.

Ia menilai bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 6%–8%.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Akui Target Pajak 2025 Berat Akibat Lesunya Ekonomi

Tidak hanya itu, Purbaya menyampaikan bahwa kunci pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat terletak pada keseimbangan tiga mesin utama yakni kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan aktivitas sektor swasta.

"Ekonomi kita bisa cepat jika tiga mesin jalan—fiskal, moneter, dan terejawantahkan pada sektor swasta yang tumbuh lebih cepat," katanya.

Selanjutnya: Aset Industri Penjaminan Tembus Rp 48,24 Triliun per September 2025

Menarik Dibaca: Hingga Oktober 2025, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kucurkan KUR Rp 38,11 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×