kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom: Upaya BI Berhasil dalam Menjaga Inflasi Inti Bergerak di Bawah 4%


Minggu, 05 Februari 2023 / 15:05 WIB
Ekonom: Upaya BI Berhasil dalam Menjaga Inflasi Inti Bergerak di Bawah 4%
ILUSTRASI. Inflasi inti di akhir tahun 2022 masih di bawah 4%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah mengerek suku bunga kebijakannya sebesar 225 basis poin (bps) sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023 untuk menjangkar ekspektasi inflasi.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menilai, upaya pengendalian inflasi oleh BI tersebut mulai menunjukkan buahnya.

Ini terbukti dari inflasi inti yang bergerak stabil di bawah 4% pada akhir tahun 2022 dan bahkan menurun pada awal tahun 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi inti pada Januari 2023 sebesar 3,27% secara tahunan (YoY) atau melandai dari inflasi inti pada Desember 2022 sebesar 3,36% YoY.

Ini juga sesuai dengan asa BI membawa inflasi inti bergerak di bawah 4% YoY setidaknya hingga akhir semester I-2023.

"Penurunan inflasi inti secara tahunan ini bisa dikatakan mengindikasikan hasil dari pengendalian inflasi oleh BI yang bisa stabil di bawah 4% yoy untuk semester I-2023," tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/2).

Baca Juga: Kenaikan Upah Sundut Inflasi Inti Awal Tahun 2023

Namun, Riefky mengingatkan, baiknya otoritas menjaga pergerakan inflasi inti agar tidak mengalami perubahan yang terlalu signifikan.

Pun bila memang dijaga rendah, jangan sampai inflasi inti melorot drastis. Karena, ini merefleksikan daya beli masyarakat.

"Perlu dilakukan pengendalian secara stabil dan persisten dan tidak terlalu signifikan perubahannya atau perlahan," tambah Riefky.

Sehubungan dengan ini, Riefky meminta otoritas untuk tetap melanjutkan koordinasi dan upaya pengendalian inflasi umum, khususnya komponen inflasi pangan.

Bila harga komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakat terjangkau, maka daya beli masyarakat akan terjaga dan bermuara pada terjaganya inflasi inti.

Baca Juga: Inflasi Inti Bulanan yang Meningkat Mencerminkan Penguatan Daya Beli Masyarakat

Sedangkan dari sisi kebijakan moneter, Riefky menyiratkan kenaikan suku bunga acuan oleh BI selama ini sudah memadai untuk menjangkar inflasi inti.

"Dengan demikian, kenaikan suku bunga untuk menjangkar inflasi inti, nampaknya tidak terlalu perlu (lagi) untuk saat ini," tandas Riefky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×