Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2022 mengalami peningkatan. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir Februari 2022 sebesar US$ 416,3 miliar, atau naik dari posisi ULN bulan sebelumnya yang sebesar US$ 413,6 miliar.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardese, mengatakan, peningkatan ULN Indonesia pada periode ini, didorong oleh peningkatan ULN dari sisi pemerintah, yang tercatat tumbuh 0,87% month on month (mom) atau tumbuh -3,90% year on year (yoy).
Peningkatan ULN pemerintah juga disebabkan oleh penarikan utang multilateral, yang tumbuh 2,67% mom atau bertambah sekitar US$ 903 juta, tertinggi dibandingkan komponen lainnya.
Josua mengatakan, posisi ULN tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah pada bulan Februari menarik ULN dari lembaga internasional, salah satunya Asian Development Bank (ADB).
Baca Juga: ULN Swasta Naik Pada Februari 2022, Ini Penyebabnya
“Pada bulan Februari 2022, ADB memberikan pinjaman sebesar US$150 juta untuk pembiayaan pemulihan ekonomi dan infrastruktur hijau,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (14/4).
Tidak hanya itu, penambahan ULN pemerintah juga datang dari kenaikan ULN dari SBN domestik. Hal ini sejalan dengan kenaikan nilai kepemilikan asing untuk obligasi pemerintah di bulan Feb’22 senilai Rp9,35 triliun.
Lebih lanjut, pada Maret 2022, Josua memperkirakan ULN secara umum akan mengalami penurunan, seiring dengan keluarnya investor asing dari pasar obligasi Indonesia.
Menurutnya, aksi jual Surat Berharga Negara (SBN) Rupiah dari investor asing akan berdampak pada penurunan ULN pemerintah. Sementara, secara umum, di tahun 2022, ULN diperkirakan meningkat terbatas terutama ULN swasta, seiring dengan ekspansi ekonomi, terutama pada paruh kedua 2022 mendatang.
Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Gencar Cari Pendanaan di Pasar Modal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News