Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Swasta mengalami peningkatan pada bulan Februari 2022. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN swasta pada periode tersebut sebesar US$ 206,3 miliar, atau meningkat dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar US$ 205,3 miliar.
Bila dilihat dari pertumbuhannya, ULN swasta mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir Februari 2022 terkontraksi 2,0% year on year (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi 0,8% pada periode sebelumnya.
“Hal ini disebabkan oleh kontraksi ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) sebesar 1,5% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 0,1% yoy," tutur Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya, Kamis (14/4).
Baca Juga: Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia Naik Jadi US$ 416,3 Miliar pada Februari 2022
Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi sebesar 4,0% yoy, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,3% yoy.
Berdasarkan sektornya, Erwin mengatakan, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,0% dari total ULN swasta.
“ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6% terhadap total ULN swasta,” imbuhnya.
Baca Juga: Sambil Restrukturisasi, Waskita Beton Precast (WSBP) Membidik Kontrak di Luar Negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News