Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Setelah mencatatkan pertumbuhan yang melambat di kuartal keempat tahun lalu, produksi industri manufaktur baik besar dan sedang maupun mikro dan kecil kembali mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi di kuartal pertama tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, produksi industri manufaktur besar dan sedang kuartal pertama 2017 tercatat tumbuh 4,33% year on year (YoY), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 2,1% YoY.
Begitu juga dengan produksi industri manufaktur mikro dan kecil yang tumbuh 6,63% YoY, yang juga lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang hanya tercatat 4,88% YoY.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, peningkatan tersebut sejalan dengan kinerja laporan keuangan emiten sektor manufaktur yang naik 13% YoY. Kenaikan sektor industri manufaktur besar dan sedang membawa dampak terhadap industri menengah dan kecil.
"Intinya, memang ada perbaikan di sisi produksi di kuartal pertama 2017. Mudah-mudahan ini turning point (titik balik pertumbuhan ekonomi Indonesia ) ke atas," kata Lana kepada KONTAN, Selasa (2/5). Walaupun membaiknya produksi manufaktur tersebut belum terefleksi ke sisi konsumen.
Lebih lanjut menurutnya, peningkatan produksi manufaktur kuartal pertama tahun ini juga karena pemenuhan kebutuhan produksi mengingat produksi di tahun sebelumnya yang lebih rendah. Ia berharap, produksi manufaktur di kuartal kedua tahun ini masih bisa tumbuh lebih tinggi lagi.
Lebih lanjut menurutnya, secara siklikal, ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi selama enam hingga tujuh tahun setelah mencatatkan kinerja terendahnya, yaitu yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Setelah melewati tahun ke tujuh lanjut dia, ekonomi domestik biasanya kembali melambat.
Dengan demikian, ia juga berharap kinerja manufaktur ke depan masih bisa meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News