kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Ekonom: Tax holiday harus dengan batasan tinggi


Minggu, 26 April 2015 / 13:13 WIB
Ekonom: Tax holiday harus dengan batasan tinggi
ILUSTRASI. Petugas melipat kertas suara Pilkada 2018 Jawa Tengah di Kantor KPU Kudus, Jawa Tengah, Senin (20/5). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/ama/18.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih meminta agar fasilitas tax holiday dimanfaatkan untuk tujuan menyiapkan industri menengah yang selama ini jadi masalah. Misalnya, industri obat. Bahan baku industri obat 90%-nya berasal dari impor sehingga sangat besar ketergantungannya terhadap impor.

Menurut Lana, kalau ada investor yang berminat untuk membangun pabrik yang bisa hasilkan bahan baku obat maka harus diberikan tax holiday. "Harapannya diberikan pada industri yang akan membantu mengurangi problem struktural kita," paparnya ketika dihubungi KONTAN, Jumat (24/4). Menurutnya hal itu akan sangat baik untuk jangka panjang perekonomian Indonesia.

Tax holiday akan lebih baik jika bisa diberikan pada industri yang bergerak pada barang modal. Namun hal ini masih sulit karena membutuhkan teknologi yang Indonesia belum kuasai.

Karena tingginya fasilitas yang diberikan, Lana akui pemerintah masih perlu memberikan batasan yang tinggi dalam tax holiday. Nilai investasi dan jumlah pekerja perlu diberikan klasifikasi, terutama dalam hal penciptaan bahan baku impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×