kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Ekonom Soroti Anggaran Jumbo Kementerian PU, Begini Catatannya!


Rabu, 17 September 2025 / 17:35 WIB
Ekonom Soroti Anggaran Jumbo Kementerian PU, Begini Catatannya!
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Ekonom menyoroti pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk tahun 2026 yang mencapai Rp 118,5 triliun.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom  Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menyoroti pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk tahun 2026 yang mencapai Rp 118,5 triliun.

Menurutnya, kenaikan signifikan ini berpotensi besar memacu pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan perencanaan yang matang.

"Ini termasuk kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini, jika dimanfaatkan dengan baik, akan memacu pertumbuhan ekonomi," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (17/9).

Wijayanto menilai, program prioritas Kementerian PU meliputi infrastruktur dasar untuk mendukung ketahanan pangan seperti irigasi dan bendungan. Lalu, infrastruktur transportasi seperti jalan dan pelabuhan serta infrastruktur sosial yakni sekolah rakyat dan rumah sakit.

"Ketiga fokus tersebut akan sangat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dan produktivitas ekonomi," jelasnya.

Baca Juga: Kursi Menteri BUMN Kosong, Bakal Dilebur Sama Danantara ?

Meski begitu, Wijayanto menyarankan agar satu program spesifik ditambahkan, yakni program renovasi rumah tidak layak huni. Menurutnya, program ini memiliki dampak ganda yang cepat terasa.

"Program ini akan memberikan dampak seketika bagi perputaran ekonomi, sekaligus menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan sosial," terangnya.

Lebih lanjut, Wijayanto menambahkan, pembangunan infrastruktur perlu melalui perencanaan yang lebih matang, dengan memastikan dampak ekonomi dan efisiensi implementasi.

Jika perlu, Kementerian PU melibatkan program loan dalam pendanaan proyeknya, selain bisa menjadi sumber pendanaan ini juga memperbaiki governance project mengingat lembaga keuangan dunia akan ikut memantau project dari perencanaan, tender hingga eksekusi.

“Selain itu, konsep Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) juga perlu dikedepankan untuk efisiensi anggaran dan perbaikan kualitas project,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian PU resmi mengantongi anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 118,5 triliun. Nilai tersebut mengalami kenaikan signifikan dibanding pagu indikatif sebelumnya yang sebesar Rp 70,86 triliun.

Penambahan sebesar Rp 47,64 triliun itu utamanya diarahkan untuk menjalankan program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto, seperti program swasembada pangan, Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah, dan pembangunan sekolah rakyat.

Adapun beberapa program kerja prioritas yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PU pada tahun 2026 di antaranya pembangunan 15.851 Ha jaringan irigasi, rehabilitasi 197.430 Ha jaringan irigasi, penyediaan 500 liter/detik air baku, pembangunan 191 km jalan baru.

Kemudian, pembangunan 28,19 km jalan tol, preservasi rutin 46.451 km jalan dan 531.969 m jembatan, pembangunan dan preservasi 36,65 km jalan daerah, pembangunan dan peningkatan SPAM 918 liter/detik, pengelolaan air limbah 115.750 KK, pengembangan kawasan strategis 150 Ha, PHTC 1.000 Madrasah, pembangunan 200 unit sekolah rakyat.

Baca Juga: Komisi XI DPR RI Soroti Isu Pembobolan Rekening Dana Nasabah (RDN) ke OJK

Selanjutnya: Prabowo Dijadwalkan Resmikan PLTP Lumut Balai Unit 2 Bulan Depan

Menarik Dibaca: Ramalan Karier & Keuangan 12 Zodiak Besok, Kamis 18 September 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×