kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Samuel: Peningkatan Optimisme Konsumen di Maret adalah Wajar


Rabu, 03 April 2019 / 16:16 WIB
Ekonom Samuel: Peningkatan Optimisme Konsumen di Maret adalah Wajar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute merilis hasil survei kepercayaan konsumen pada Maret 2019 yang menunjukkan adanya kenaikan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menjadi 101,9 dibandingkan bulan sebelumnya.

Dalam survei tersebut disebutkan, Komponen Indeks Situasi Sekarang (ISS) meningkat sebesar 3,3% menjadi 86,9 dan Indeks Ekspektasi (IE) meningkat 0,3% menjadi 113,2.

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan, adanya kenaikan optimisme konsumen di bulan Maret merupakan hal yang wajar. Menurutnya, adanya kenaikan minat konsumen dalam belanja dipengaruhi oleh faktor musiman.

"Optimisme yang meningkat dari konsumen terkait belanja karena mau memasuki puasa dan lebaran. 3 Bulan sebelum puasa dan lebaran memang biasanya indkes IKK itu naik," ujar Lana kepada Kontan.co.id, Selasa (2/4).

Dalam survei yang dilakukan Danareksa, disebutkan bahwa kekhawatiran konsumen terhadap tingginya harga bahan makanan berkurang dari 61,9% menjadi 60,9%. 

Lana berpendapat, adanya upaya pemerintah yang berupaya keras dalam menjaga harga bahan pangan turut meningkatkan keyakinan konsumen. Ini bisa dilihat dalam dua tahun terakhir, harga bahan pangan menjelang puasa dan lebaran terkendali berjat peran pemerintah.

Sementara itu, persentase konsumen yang khawatir terhadap kelangkaan kerja meningkat menjadi 42%. Lana mengakui optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja dalam beberapa waktu terakhir memang menunjukkan penurunan.

Dalam Survei Konsumen Februari 2019 yang dilakukan oleh Bank Indonesia, optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja yang melemah menjadi 95,6 dari 96,8 di bulan sebelumnya. Dia mengatakan, indeks di bawah 100 memang menunjukkan pesimisme. 

Akan tetapi, Lana mengatakan harus ada kejelasan lapangan kerja yang dimaksud, apakah ketersediaan lapangan kerja tersebut informal atau formal. "Dugaan saya kekhawatiran tersebut lebih kepada ketersediaan lapangan kerja formal," ujar Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×