kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Samuel Aset Manajemen proyeksikan cadev hanya tumbuh sekitar US$ 500 juta


Jumat, 29 Maret 2019 / 21:07 WIB
Ekonom Samuel Aset Manajemen proyeksikan cadev hanya tumbuh sekitar US$ 500 juta


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik hingga pekan mencapai Rp 90 triliun. Dengan jumlah itu, BI optimistis cadangan devisa (cadev) pada Maret akan meningkat signifikan. Namun proyeksi tersebut justru berbeda dengan proyeksi ekonom.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih misalnya menilai, dana yang masuk tersebut malah terhitung lebih kecil. Karena itu, ia memproyeksikan jumlah cadev pada Maret hanya naik sekitar US$ 300 juta - US$ 500 juta saja.

Rendahnya proyeksi kenaikan cadev tersebut didasarkan pada proyeksi Lana bahwa aliran dana asing yang mengucur tak terlalu deras. Bila mengacu pada proyeksi tersebut, maka cadev pada Maret ini hanya ada dikisaran US$ 123,6 miliar - US$ 123,8 miliar. Sebab pada Februari lalu, nilai cadev sebesar US$ 123,3 miliar. 

Lana menjelaskan, kenaikan cadev juga bisa didorong oleh hasil lelang forex (fx) swap antara BI dengan perbankan. Sebab, saat melakukan fx swap, perbankan yang membutuhkan rupiah akan meletakkan dollar di BI.

"Pengaruhnya besar, tapi hanya jangka pendek," jelas Lana saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/3).

Berdasarkan data yang dirilis BI, mereka melakukan transaksi fx swap selama bulan Maret 2019 sebanyak 12 kali dengan lima kali melakukan penyerapan dollar. Jumlah transaksi fx swap tersebut US$ 2,51 miliar.

Ke depan, Lana melihat masih akan ada tekanan pada permintaan dollar. Biasanya pada kuartal II permintaan dollar meningkat untuk kebutuhan pembayaran utang, repatriasi, pembayaran uang sekolah di luar negeri serta kebutuhan libur musim panas.

Di sisi lain, pada bulan April, investasi langsung juga akan seret karena adanya pemilu. Faktor domestik ini membuat para investor menunggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×