kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom proyeksikan arus modal asing akan menggeliat sampai akhir tahun


Sabtu, 20 Juli 2019 / 07:10 WIB
Ekonom proyeksikan arus modal asing akan menggeliat sampai akhir tahun


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Memasuki semester II 2019, Kementerian Keuangan (Kemkeu) tengah menggenjot investasi untuk mengungkit pendapatan negara. Karena itu, sejumlah ekonom optimistis aruh modal asing akan menggeliat di paruh kedua 2019 ini.  

Ekonom percaya arus modal asing sampai dengan akhir tahun ini mampu berbuah ciamik. Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal mengatakan stimulus kebijakan moneter lewat pemangkasan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI 7-DRR) menjadi 5,75% merupakan pendorong modal asing.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) aliran arus masuk modal asing sampai dengan 18 Juli 2019 mencapai Rp 192,5 triliun. Aliran modal asing yang masuk paling banyak dari Surat Berharga Ritel (SBR) ebesar Rp 118,5 triliun. Kemudian diikuti sumbangsih dari pasar saham Rp 74 triliun.

Faisal mengatakan, dalam jangka pendek capital out flow cenderung sedikit, didominasi oleh capital in flow. Sebab bisa terlihat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat setelah BI 7-DRR turun.

Di sisi lain, tren bank sentral global saat ini bersikap dovish. Misalnya The Federal Reserve (The Fed) yang semakin yakin memberikan sinyal pemangkasan suku bunga atau fed rate. “Bila suku bunga The Fed dipangkas maka aliran masuk modal asing akan masuk ke pasar emerging market termasuk Indonesia,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Namun, yang menjadi perhatian adalah berapa kali The Fed memangkas suku bunga acuan. Sebab secara fundamental ekonomi AS di kuartal II inflasi masih rendah dan jumlah pengangguran masih aman. Yang dinantikan adalah pertumbuhan ekonomi AS secara keseluruhan.

Jika anjlok, Faisal memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dua sampai tiga kali. Artinya ini petanda semakin baik bagi aliran masuk modal asing di protofolio Indonesia. Faisal bilang pasar obligasi pemerintah akan menjadi primadona protofolio disusul oleh indeks saham.

Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan aliran masuk modal asing cenderung bergejolak. Pada kuartal III ini aliran modal asing akan cenderung mengecil karena pasar sudah price in suku bunga acuan BI turun.

Kemudian, baru saat kuartal VI akan terkucur deras dengan catatan The Fed memangkas fed rate dua kali dan BI akan memangkas suku bunga lagi. Bila skenario itu berjalan Mikail bilang yield obligasi pemerintah sampai dengan akhir tahun bisa mencapai 6,85%.

“Masih menarik karena masih dia atas yield emerging market lain, kalau tidak ada pemangkasan lagi bakal nangkring di kisaran 7%,” kata Mikail kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×