Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang menilai, suku bunga Bank Indonesia (BI)- BI rate - berpeluang turun pada kuartal IV 2024 jika rupiah menguat di bawah Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Untuk diketahui, rupiah spot ditutup pada level Rp 16.258 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (8/7), menguat 0,12% dari akhir pekan lalu yang ada di level Rp 16.278 per dolar AS.
“Mungkin ya (BI rate turun di kuartal IV 2024) poinnya adalah nilai tukar rupiah. Optimis turun kalau rupiah sudah di bawah Rp 16.000 ya,” tutur Ana sapaan akrab Hosianna kepada Kontan, Senin (8/7).
Baca Juga: Bank Indonesia Buka Peluang Penurunan Suku Bunga Pada Kuartal IV 2024
Adapun Ana optimistis nilai tukar rupiah bisa menguat ke level Rp 15,700 per dollar AS jika The Fed menurunkan suku bunganya sebanyak dua kali akhir tahun ini.
Akan tetapi, iaa mengingatkan agar BI perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga jika rupiah masih berada di level Rp 16.100 per dolar AS.
“Khawatirkan kan volatile, tapi kalau The Fed benaran turun dua kali di akhir tahun ini, rupiah potensi menguat di bawah Rp 16.000,” ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pihaknya membuka peluang penurunan suku bunga acuan atau BI rate pada kuartal IV 2024.
Sebagaimana diketahui, BI masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,25% pada Juni 2024 setelah naik pada April 2024.
Baca Juga: Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Menguat Terbatas pada Senin (8/7)
“Sementara ini memang suku bunga BI rate tetap kami pertahankan 6,25% dan kami akan mencoba nanti mungkin kalau ada ruang pada kuartal IV untuk menurunkan suku bunga,” tutur Perry saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Senin (8/7).
Perry menyampaikan, arah penurunan suku bunga ini akan bergantung dengan kondisi nilai tukar rupiah. Maka dari itu, ia menyebut saat ini BI sedang fokus menstabilkan nilai tukar yang sedang mengalami tren pelemahan akhir-akhir ini.
BI menargetkan rupiah akan bergerak stabil di kisaran Rp 15.700 hingga Rp 16.100 per dolar AS pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News